Sukses

Menikmati Pagi di Garut Sambil Terbang dari Puncak Gunung Putri

Kondisi geografis Garut yang berbukit-bukit dinilai tepat untuk menggodok jawara-jawara terbang paralayang maupun gantole tingkat nasional.

Liputan6.com, Garut - Cuaca cerah dengan embusan angin kencang di Bukit Parama Satwika, Gunung Putri, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat pada Kamis, 19 April 2018, sangat mendukung penerbangan yang akan dilalui sekitar 153 peserta kejuaraan Paralayang dan Gantole Gubernur Cup 2018 selama empat hari itu. 

Satu per satu atlet paralayang terbang melesat di udara dengan ketinggian 1.450 mdpl tersebut. Mereka lalu memamerkan berbagai manuver yang membuat dada berdegup kencang, dimulai saat pertama kali terbang dari puncak Gunung Putri, hingga akhirnya mendarat di sekitar kawasan Rancabango.

Agung Budi seorang jenderal TNI bintang dua dan Kapolres Garut, Budi Satria, turut terbang menikmati gelaran olahraga ekstrem tersebut dengan ceria. Bayarannya, ratusan warga menyemut menyambut peserta yang mendarat dengan bangga.

Ketua Panitia Kejuaraan AKP Erik Bangun Prakasa mengatakan, selain terjadinya pemecahan rekor MURI dengan jumlah penerbangan paralayang terbanyak, kegiatan itu sekaligus sebagai ajang promosi kawasan wisata paralayang di Garut. 

"Kita harapkan ke depannya mampu dihasilkan atlet paralayang dan gantole nasional dari Garut," kata dia.

Harapan itu didukung fakta yang ada. Kondisi alam Garut yang berbukit dengan beberapa gunung tinggi di antaranya, mendukung penyelenggaraan kejuaraan nasional tersebut.

Cecep (45), salah satu warga sekitar, mengakui dalam waktu hampir dua bulan terakhir, kawasan tempat kejuaraan selalu ramai dikunjungi orang. "Mungkin lagi simulasi, sekalian mencoba terbang," ujar dia, Jumat, 20 April 2018.

Menurutnya, sejak lama daerah kawasan Gunung Putri, selain menghasilkan tembakau kualitas wahid di Indonesia, kerap dijadikan area latihan paralayang di Kabupaten Garut. Selain alamnya nyang masih asri, kondisi jalan mennanjak dan berliku dengan tikungan yang tajam, menambah keindahan saat melakukan perjalanan ke sekitar lokasi kejuaraan.

"Bahkan di atas itu, kan ada peternakan sapi juga, pokonya bagus lah pemandangannya," ujar Cecep meyakinkan.

Tertarik menguji adrenalin dengan paralayang? Anda membutuhkan stamina dan daya tahan yang prima, termasuk tingkat kewaspadaan yang tinggi agar mulus sebelum dan selama terbang, serta mendarat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rekor MURI Terbang Paralayang Terbanyak

Dalam kejuaraan gantole dan paralayang nasional Kapolda Cup 2018, sebanyak 153 penerbang dari berbagai daerah berhasil memecahkan rekor museum MURI dengan jumlah peserta penerbang terbanyak nasional, di Bukit Parama Satwika, Gunung Putri, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat.

Kejuaran yang terbagi dalam tiga kelas, yakni junior, senior dan TNI-Polri tersebut, berhasil memecahkan rekor jumlah penerbang paralayang terbanyak nasional sebanyak 110 penerbang yang dilangsungkan di Gunung Payung Bali.

Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI) Andre Purwandono mengatakan pemecahan rekor kejuaraan paralayang jarang terjadi. Selain dibutuhkan keahlian khusus dalam menerbangkannya, juga peralatan yang digunakan masih terbilang mahal.

"Makanya, kelompok olahraga ini belum terlalu banyak di Indonesia," kata dia.

Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan, digelarnya kejuaraan nasional ini diharapkan menjadi pintu gerbang naik pamornya potensi wisata alam Garut. Menurutnya, Bukit Parama Satwika sebagai lokasi kejuaraan dinilai tepat sebagai lokasi kejuaraan dan tak kalah dibanding ketinggian kawasan Puncak, Bogor.

"Di Puncak, jarak lokasi take off ke tempat landing hanya 1,5 kilometer, di sini tiga kali lipatnya," ujar dia bangga.

Kejuaraan Nasional Paralayang dan Gantole Se-Indonesia Kapolda Cup 2018 ini merupakan pertama kali digelar di Garut. Awalnya event yang digagas Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna ini, hanya menargetkan 150 peserta. Kegiatan diagendakan sampai 22 April 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.