Sukses

Perjuangan Kartini dari Makassar, Mencari Anak Gadisnya ke Polisi hingga Dukun

Suryati, seorang IRT berjiwa Kartini di Makassar mencari anaknya yang hilang ke polisi dan dukun.

Liputan6.com, Makassar Suryati (41), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berjiwa Kartini asal Makassar ini terbilang tangguh. Tanpa lelah, ia terus berusaha mencari anak gadisnya, Anggita (13) yang hilang tanpa kabar sejak dibawa pergi oleh seorang perempuan bernama Erna (38), warga Jalan Laiya Makassar.

Menurutnya, anak keempatnya yang masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu, hingga saat ini tak tahu ke mana rimbanya setelah pergi bersama saudara angkat besannya, Erna.

"Sudah tiga bulan ini anak saya tak ada kabar keberadaannya bersama Erna," ujar Suryati, seorang ibu berjiwa kartini yang diketahui berdomisili di Kecamatan Mamajang, Makassar itu, Jumat (20/4/2018).

Kecemasan akan kondisi putri kesayangannya yang terus menghantuinya, membuat Suryati si Kartini di Makassar ini menempuh upaya lain selain melapor kejadian yang ia alami ke kantor polisi tepatnya ke Polrestabes Makassar.

"Saya terpaksa juga ke dukun untuk menelusuri keberadaan anak saya. Tapi kata dukun warna gelap selalu menutupi tempat keberadaan anak saya sehingga tak bisa terlihat sedikit pun," terang Suryati sambil menangis mengingat kelalaiannya karena mengizinkan anaknya pergi bersama Erna kala itu.

Kata dia, awal peristiwa terjadi pada saat besannya, Dion datang bersama saudara angkatnya, Erna malam hari ke rumahnya di Jalan Tanjung Dapura, Kecamatan Mamajang, Makassar.

Suryati mengaku tak mengenal Erna, tapi hanya melihat status kekerabatannya dengan Dion, yang tak lain adalah besannya sendiri. "Karena percaya sama Dion, saya akhirnya menyetujui permintaan Erna yang ingin mengajak putri saya menemaninya belanja barang dagangan di Jakarta saat itu," ungkap Suryati.

Esoknya, Suryati berangkat menjemput putrinya yang tinggal bersama keluarganya di Desa Sanrobone, Kabupaten Takalar. Selama ini, memang anaknya disekolahkan di kampung tersebut.

"Tanpa diketahui oleh bapak, saya mengizinkan putri saya menemani Erna ke Jakarta untuk belanja barang dagangan. Sejak itu, hingga saat ini kabar anak saya tak ada lagi," tutur Suryati, seorang IRT berjiwa Kartini itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Putrinya Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia

Ia pun sempat mendatangi rumah besannya, Dion di Jalan Laiya Makassar ditemani oleh saudara kandungnya. Namun, menurut Dion, ia juga hingga saat ini tak mengetahui keberadaan Erna yang pergi bersama putri Suryati, Anggita tersebut.

"Saya heran waktu ketemu Dion di rumahnya. Ia mengaku juga tak tahu dimana Erna membawa anaknya. Padahal jelas-jelas ia bersama Erna yang datang ke rumah ingin meminta anak saya menemani Erna ke Jakarta untuk belanja barang dagangan," kata Suryati.

Selama kepergian anaknya bersama Erna, Suryati yang kesehariannya membantu suaminya menjalankan usaha warung makan di emperan jalan Cenderawasih Makassar itu, mengaku kerap terbangun pada malam hari karena mendengar suara jeritan putrinya.

"Setiap malam saya selalu diberi mimpi dan mendengar langsung suara putri saya menjerit meminta tolong. Makanya saya bangun dan berdoa semoga putri saya tidak kenapa-kenapa," ucap Suryati sambil menangis mengingat wajah putrinya yang polos itu.

Dengan suara nafas yang sesak, ia berharap aparat kepolisian bisa segera mengungkap kasus hilangnya putri kesayangannya itu. Ia menduga putrinya menjadi korban perdagangan manusia alias human trafficking.

"Itu kata para tetangga. Tapi semoga saja tidak terjadi. Ya Allah lindungi putri hamba ini tunjukkanlah kekuasan-Mu kepada hamba," tutur Suryati kembali menangis meratapi akan kondisi putrinya saat ini yang ia belum ketahui.

Terpisah, Kepala Sentra Pelayanan Perpolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Makassar, Kompol Nyoman membenarkan adanya laporan polisi terkait kasus dugaan anak hilang yang dilaporkan langsung oleh ibu kandungnya, Suryati tersebut.

"Laporannya masuk tiga hari lalu dan sedang diteruskan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar guna diselidiki lebih lanjut," singkat Nyoman.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.