Sukses

Geger Kerangka Misterius Berbaju Seragam di Pulau Terluar Sulawesi Selatan

Dugaan sementara, kerangka tersebut telah berada di tempat penemuannya itu lebih dari satu atau dua bulan lamanya.

Liputan6.com, Pangkajene Kepulauan - Warga pulau Satanger, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan dibuat geger penemuan kerangka manusia pada Kamis sore, 12 April 2018 lalu.

Zulkifli, salah seorang warga, yang pertama kali menemukan kerangka misterius tanpa identitas tersebut. Nelayan berusia 36 tahun di pulau terluar Sulawesi Selatan itu mengatakan bahwa kerangka tersebut masih menggunakan baju.

"Ada tulisan 'perkebunan'-nya di bajunya. Saya tidak begitu baca persis," kata Zulkifli, Selasa, 17 April 2018.

Saat itu, Zulkifli sedang mencari umpan untuk memancing di laut. Namun, bukannya umpan yang ditemukan malah kerangka manusia yang ia dapatkan.

"Saya lagi cari umpan, tiba-tiba liat itu tengkorak di semak-semak dekat pohon Ketapang," jelasnya.

Karena takut, Zulkifli kemudian melaporkan apa yang dia lihat kepada aparat desa dan tokoh masyarakat setempat. Alhasil, kerangka tersebut pun langsung dimakamkan warga.

"Polisi sudah tahu. Atas kesepakatan pemerintah dan tokoh masyarakat tengkoraknya kita makamkan di kebun warga," ungkapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usia Kerangka 1-2 Bulan

Kapolsek Liukang Tangaya, AKP Supriyadi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah berusaha menyelidiki asal kerangka misterius itu.

"Kita sudah terima informasinya, sementara pengembangan dan penyelidikan," kata Supriyadi dalam sambungan telepon, Selasa malam (17/4/2018).

Supriyadi menjelaskan bahwa kerangka manusia itu ditemukan di bagian pantai sebelah timur pulau Satanger. Warga bahkan sempat heboh atas penemuan kerangka misterius tersebut.

"Kita terima laporan dari warga, karena warga geger makanya kita cepat-cepat ke sana," sambung dia.

Dugaan sementara, lanjutnya, kerangka tersebut telah berada di tempat penemuannya itu lebih dari satu atau dua bulan lamanya. "Kita mau cek jangan sampai ada kapal atau nelayan yang tenggelam dalam satu atau dua bulan terakhir ini," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.