Sukses

Polisi Solo Janji Bekerja Maksimal Usut Kematian Bonek

Polisi masih menyelidiki kematian seorang suporter Persebaya atau Bonekmania setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi, Solo.

Liputan6.com, Solo - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kota Surakarta, Jawa Tengah, masih menyelidiki kematian seorang suporter klub sepak bola Persebaya atau Bonekmania, setelah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Moewardi Solo. Diduga, korban meninggal dunia akibat ricuh dengan warga.

"Korban M (17) diduga terlibat ricuh dengan warga saat perjalanan pulang usai mendukung timnya Persebaya di Bantul, Yogyakarta," ucap Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, di Solo, Minggu (15/4/2018), dilansir Antara.

Menurutnya, Polresta Solo sudah menerjunkan anggota untuk menyelidiki guna mengungkap kasus kematian seorang Bonekmania tersebut. Terutama, meminta keterangan para saksi, baik dari suporter maupun warga yang melihat kejadian.

Bahkan, polisi bekerja secara profesional dengan melihat video-video yang beredar di media sosial atau medsos terkait kematian Bonek tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saksi Tak Hafal Lokasi Kejadian

Kapolres menjelaskan, korban tersebut dibawa oleh teman suporter ke RSUD dr Moewardi, Solo, pada Sabtu dini hari, 14 April 2018. Tapi, jiwa sang Bonek tidak tertolong dan meninggal sekitar pukul 08.00 WIB.

Kapolres kemudian menyerahkan jenazah M kepada orangtuanya di RSUD dr Moewardi, Jebres, Solo, Sabtu malam, 14 April 2018.

Kapolres juga meminta Bonek Mania untuk mempercayakan penyelesaian kasus ini kepada polisi. Menurutnya, polisi akan bekerja maksimal untuk segera mengungkap kasus ini secara profesional.

Sebelumnya, rombongan suporter Persebaya atau Bonek Mania dengan menumpang truk hendak pulang ke Surabaya melalui Kota Solo. Mereka usai mendukung Persebaya saat bertanding melawan PS TIRA di Bantul.

Menurut Wakil Kepala Polres Surakarta, AKBP Andy Rifai, dari keterangan para saksi, Bonekmania tidak tahu lokasi insiden ricuh. Sebab, kejadiannya pada malam hari.

"Saksi tidak hafal titik-titik kejadian ricuh karena kondisi malam hari," katanya.

Namun demikian, polisi sudah mengidentifikasi sejumlah lokasi penyerangan oleh warga terhadap rombongan Bonekmania saat dalam perjalanan dari Bantul hingga Solo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.