Sukses

Aksi Begal Sadis Sopir Taksi Online Kembali Terjadi di Palembang

Kasus pembunuhan Tri Widiyantoro, sopir taksi online Palembang tidak membuat aksi begal berkurang.

Liputan6.com, Palembang - Barulah usai pengejaran Hengki Sulaiman (20), pembunuh terakhir Tri Widiyantoro (43), sopir taksi online di Palembang yang tewas mengenaskan. Aksi begal sadis kembali mengancam keberadaan pengendara jasa transportasi online ini.

Tindakan kriminal yang mengancam sopir taksi online di Palembang juga dialami Andi Julyanto (27), warga Komplek Al-Azhar, Kelurahan Kenten, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Bahkan aksi begal yang dialaminya terjadi satu hari setelah penangkapan Hengki Sulaiman di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng).

Pada hari Kamis (12/4/2018) malam, sekitar pukul 20.50 WIB, Andi mendapatkan orderan mengantarkan penumpangnya dari Jalan Soak Simpur, Kecamatan Sukarami Palembang menuju ke Pasar Tradisional Kuto Palembang.

Korban langsung menelepon tersangka dan meminta orderannya dibatalkan. Sopir taksi online ini langsung melajukan kendaraannya pulang ke rumahnya.

Baru saja beberapa menit melajukan kendaraannya, ada dua orang pengendara sepeda motor yang berhenti di depan mobilnya.

Kedua pelaku langsung turun dari sepeda motor dan langsung mendekati korban. Karena berpenampilan rapi, korban tidak merasa curiga apapun.

“Mereka menanyakan apakah saya sopir taksi online, saya jawab iya. Waktu saya tanya apakah mereka pemesan orderan yang tadi. Mereka menjawab iya tapi dengan nada ragu,” ujarnya kepada Liputan6.com, Jumat (13/4/2018).

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diserbu Tiga Pelaku

Salah satu pelaku langsung merebut kunci mobil korban, pelaku lainnya berusaha menganiaya korban yang masih di dalam mobil. Korban langsung keluar dan mereka akhirnya terlibat perkelahian.

Ditengah pengeroyokan tersebut, datang salah satu pelaku yang turut menganiaya dan merebut mobil korban.

Karena kondisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) sepi, korban berusaha keras untuk melawan dan merebut kunci mobilnya.

“Salah satu pelaku saya pukul pakai balok kayu, baru mereka bertiga kabur. Saya langsung ke posko komunitas sopir taksi online di Jalan Balap Sepeda Palembang. Disana saya baru cerita ke teman-teman,” ungkapnya.

Karena berhasil mengelak dari serangan para pelaku, korban tidak mengalami luka parah. Hanya beberapa bagian tubuhnya lebam dan pakaian yang digunakan robek.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Sajam Pelaku Begal

Korban juga melihat salah satu pelaku membawa senjata tajam (sajam) berupa pisau, yang diselipkan di bagian pinggang belakang. Korban mengetahui saat sajam tersebut tidak sengaja terjatuh dari pegangan tangan pelaku.

“Saya baru lima bulan mencoba jadi sopir taksi online, namun baru kali ini diserang seperti ini. Padahal sudah saya tolak orderan penumpang saya,” ujarnya.

Andi langsung melaporkan aksi begal tersebut ke Mapolda Sumsel pada hari Jumat pagi, dengan tindak pidana percobaan pencurian dengan kekerasan (curas) dan pengeroyokan.

Meskipun tiga orang pelaku tidak diketahui identitasnya, korban juga melaporkan akun pemesan taksi online-nya, atas nama Harry dengan email hary_xfour6897@gmail.com.

"Sekarang belum dulu kerja, karena cukup trauma dengan kejadian kemarin," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.