Sukses

Cara Praktis Kepala SMAN 2 Cirebon Pantau Pelaksanaan UNBK 2018

Pelaksanaan UNBK tingkat SMA di Kota Cirebon cenderung lancar dan tidak ada kendala signifikan yang mengganggu pelaksanaan.

Liputan6.com, Cirebon - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di tingkat SMA Kota Cirebon relatif lancar. Panitia UNBK baik dari sekolah belum mendapati adanya gangguan teknis pada pelaksanaan UNBK.

Seperti yang dilaksanakan di SMAN 2 Kota Cirebon. Siswa dengan tenang dan tertib mengerjakan soal UNBK di laptop maupun komputer.

Pengawas tampak serius mengawasi jalannya ujian mata pelajaran Matematika sampai selesai. Namun, ada yang menarik dalam pelaksanaan UNBK di SMAN 2 Kota Cirebon ini.

Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Cirebon Totong Muslihat Nanggadisastra terlihat fokus pada gawai yang dipegangnya. Saat ditanya, Totong diketahui sedang memantau pelaksanaan UNBK siswanya melalui gawai.

"Saya tidak berani mengatakan. Yang pertama kali ya cuma memanfaatkan koneksi perangkat dari CCTV yang terpasang di kelas, jadi bukan hanya liat lewat monitor saja," kata Totong, Selasa, 10 April 2018.

Dia mengatakan, melalui koneksi CCTV, tidak perlu repot-repot untuk berkeliling ke lima ruangan yang menjadi tempat UNBK. Totong cukup mengunduh aplikasi yang terkoneksi dengan kamera CCTV bernama EagleEye.

Dia mengatakan, aplikasi yang diunduh tersebut dihubungkan dengan IP kamera pengawas. Toton mengatakan, penggunaan aplikasi tersebut juga bukan hanya dilakukan pada saat UNBK.

"Kapan pun saya bisa pantau, dari mana saja, termasuk ketika saya sedang di luar kota, ada perlu dengan guru di sekolah saya tinggal pantau saja lewat smartphone saya," ujar dia.

Dia mengatakan, hampir semua aktivitas di sekolah terekam kamera CCTV. Totong menyebutkan, terdapat sekitar 80 kamera CCTV terpasang di setiap titik sekolah.

Saksikan vidio pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Teknologi

Totong mengaku pemantauan melalui CCTV tersebut sudah dilakukan sejak 2008. Dia mengatakan, teknologi CCTV termasuk teknologi dasar dan relatif murah.

"Begitu ada kamera sebenarnya bisa diakses tapi mungkin tidak tahu aplikasinya. Kalau sudah tahu kan gratis unduh kalau yang berbayar hanya Rp 70 ribu sudah terkoneksi," ujar dia.

Dia mengatakan, pengawasan dalam UNBK melalui CCTV hanya sebatas membantu pengawasan kelancaran ujian nasional. Selain membantu kelancaran ujian, pemanfaatan teknologi diterapkan.

"Karena saya kan juga tidak boleh masuk ke kelas dan saya hanya ingin tahu anak-anak ikut UNBK semua atau tidak memang dari pengawas melaporkan juga," sambung dia.

Pada pelaksanaan UNBK di SMAN 2 Kota Cirebon, terdapat 465 peserta yang ikut ujian nasional. Dari jumlah tersebut, sekolah menyediakan 160 komputer di lima ruangan. Sekolah juga menyiapkan lima unit komputer untuk cadangan jika terjadi masalah.

Terpisah, salah seorang siswa peserta UNBK Agnes Nabila (16) mengaku tidak menemui kendala selama pelaksanaan UNBK berlangsung. Dia hanya memerlukan konsentrasi tinggi untuk mengerjakan setiap soal UNBK yang keluar di layar komputernya. Dia bahkan mengaku soal UNBK yang dikerjakannya cenderung lebih mudah dibandingkan saat mengikuti try out.

"Ada soal yang tingkatannya dinaikkan, tapi dominan lebih mudah menurut saya," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.