Sukses

Miras Oplosan Kembali Makan Korban dari Bandung sampai Sukabumi

Kasus miras oplosan yang memakan korban jiwa kembali terjadi di mana-mana. Korbannya lebih dari satu.

Liputan6.com, Bandung - Kepolisian Resor Bandung masih menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian 15 orang diduga akibat mengonsumsi minuman keras oplosan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan memeriksa sejumlah saksi berikut menutup tempat menjual minuman tersebut.

"Ada empat saksi diperiksa, saat ini masih diperiksa oleh penyidik," kata Kepala Kepolisian Resor Bandung AKBP Indra Hermawan di RSUD Cikopo Cicalengka, Minggu, 8 April 2018, dilansir Antara.

Ia menuturkan, berdasarkan informasi dari RSUD Cikopo, pasien yang diduga korban miras oplosan itu sudah berdatangan ke rumah sakit sejak Kamis, 5 April 2018.

Mereka, kata dia, mengeluhkan sakit yang sama, seperti muntah-muntah dan pandangan tidak jelas, untuk selanjutnya ditangani secara medis. Polisi lalu berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dalam mencari tahu penyebab kematian korban tersebut.

"Dari sisi medis kami masih menunggu untuk mengetahui penyebab kematian korban," katanya.

Ia menambahkan, agar penyelidikan lebih mudah, polisi telah menutup kios yang menjual miras tersebut di Jalan By Pass Bandung-Garut. Selain itu, kata dia, empat orang penunggu toko tersebut telah dimintai keterangannya.

"Kami sudah melakukan langkah-langkah awal, kami lakukan beberapa upaya tindakan," katanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Miras Sukabumi

Dua warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas setelah menenggak minuman keras oplosan yang dicampur dengan bahan kimia lainnya.

"Kami baru menerima informasi ada dua warga yang meninggal setelah menenggak minuman keras dan saat ini masih dalam penyelidikan dan pengumpulan data serta bukti lainnya," kata Kapolsek Palabuhanratu Kompol Sayidina di Sukabumi, Senin (9/4/2018).

Dua warga yang tewas tersebut, yakni Hendrik warga Kampung Cemara, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, dan Rizal warga Kampung Pasir Kolotok, Kecamatan Cibadak.

Sementara, tiga rekannya, Damindra warga Kampung Cipatuguran, Kelurahan Palabuhanratu; Erik warga Kampung Gunung Sumping, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu; dan Rohama warga Kampung Babakan Anyar, saat ini masih kritis dan belum sadarkan diri. Mereka kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu.

Data korban minuman keras oplosan itu juga masih simpang siur karena ada yang menyebutkan selain dua tewas dan tiga kritis, ada tiga lagi korban, yakni Dewa Prabowo warga Gunung Butak, Kecamatan Palabuhanratu, serta Riansyah dan Fajar warga Kampung Kutamekar, Kecamatan Palabuhanratu.

"Kami masih melakukan pendataan, karena data yang diterima masih simpang siur," tambahnya.

Sayidina mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari barang bukti penyebab keracunan minuman keras tersebut, seperti bahan utama untuk mengoplos dan lain-lain.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.