Sukses

Sungai Hitam Palembang Jadi Hadiah Perayaan HUT BUMN

Tujuh BUMN di Sumsel menggelar aksi bersih-bersih anak Sungai Musi di Palembang, yang kondisinya sangat kotor, berwarna hitam dan berbau busuk.

Liputan6.com, Palembang - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dirayakan di berbagai provinsi di Indonesia, juga turut digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Tujuh BUMN di Palembang menggelar HUT ke-20 dengan menggelar program padat Karya Tunai (PKT). Salah satu yang digelar di program ini adalah bersih-bersih anak Sungai Musi yang kondisinya sangat kotor, berbau dan berwarna hitam pekat.

Aksi bersih-bersih ini diselenggarakan di Sungai Rengas, Sungai Tali Gawe dan Kampung Lorong Batu Ampar di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang, Sumsel, pada hari Minggu (8/4/2018) pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.

Ribuan warga dikerahkan untuk membersihkan Sungai Rengas dan Sungai Tali Gawe Palembang. Para warga bahkan turun ke anak Sungai Musi ini, untuk membersihkan sampah yang menumpuk di bagian dasar.

Jumlah sampah yang diangkut ke pinggir jalan dua sungai tersebut sangat banyak, mulai dari sampah rumah tangga, plastik, kain dan selimut, botol kaca dan lainnya.

Aroma dari sampah tersebut sangatlah menusuk dan berbau tidak sedap. Padahal anak Sungai Musi tersebut hanya sedalam 50 sentimeter dengan panjang 250 meter.

Upik (40), warga Jalan Sultan Agung RT 3, Kelurahan 1 Ilir Palembang mengatakan, kondisi anak Sungai Musi di kawasannya memang sudah lama menjadi tempat pembuangan sampah warga.

"Kita sudah sering mengingatkan agar tidak buang di sungai ini, tapi masih saja dilakukan. Jika ada gotong royong seperti ini, baru bisa bersih. Kalau tidak, baunya menyengat terlebih saat surut," ujarnya kepada Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aksi Gotong Royong

Nurhayati, warga Jalan Sultan Agung Palembang juga menyesalkan tindakan warga yang sering buang sampah sembarangan.

Bahkan warga diam-diam sering membuang sampah rumah tangga, maupun sampah hasil jualan di pasar pada pukul 03.00 WIB dini hari.

"Kalau gotong royong di sini, tidak pernah sampai turun membersihkan sampah di sungai ini. Kalau pemerintah dan perusahaan, baru warga tergerak untuk membersihkannya. Kita berharap ada sanksi tegas dari pemerintah, bagi warga yang nakal," katanya.

Menurut Putut Ari Wibowo, Direktur Humas Capital dan Pengembangan PT Hutama Karya Persero, dana Corporate Social Responsibility (CSR) hingga Rp 1 miliar ini, menjadi bentuk kepedulian BUMN terhadap lingkungan tempat tinggal warga.

"Kita melakukan aksi bersih-bersih dan pengecoran jalan rusak disini. Masyarakat juga bisa mendapatkan pekerjaan di acara ini, dengan turut serta melakukan gotong royong," ujarnya saat membuka program PTK HUT ke-20 BUMN di Palembang.

"Prinsip PTK yaitu menjadikan kampung ini bersih, sehat, menumbuhkan lagi aksi dan bisa berimbas langsung ke perekonomian daerah ini," katanya.

3 dari 3 halaman

Tujuh BUMN

Bob Indiarto, Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang mengatakan, lokasi yang dipilih di program PTK ini berada di dekat lokasi pupuk milik salah satu anak usaha Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

"Semoga kehadiran BUMN di Palembang, semakin terasa bagi masyarakat. Apalagi lokasinya dekat dengan PT Pusri," katanya.

Kegiatan serupa juga digelar di Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku. Tujuh BUMN yang turut serta dalam program PKT yaitu PT Hutama Karya Persero, PIHC, PTPN III dan PTPN VII Persero, PT Bahana PUI Persero, PT Pusri Persero dan PT Bukit Asam Tbk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.