Sukses

Keanehan Nenek Suminah Sebelum Raib Misterius di Belantara Gunung Slamet

Belantara Gunung Slamet bisa dengan mudah menyebabkan orang tersesat. Kelaparan, hipotermia dan kekurangan cairan tubuh pun bisa mengancam jiwa

Liputan6.com, Pemalang - Jumat, 30 Maret 2018, seperti biasa, Waryono mencari burung di perbatasan antara ladang warga dengan hutan lindung lereng Gunung Slamet, Pemalang, Jawa Tengah.

Saat pulang, tak disangka ia berpapasan dengan tetangganya di Dukuh Tundagan RT 02/02 Desa Batusari Kecamatan Pulosari, Suminah (69). Nenek itu berjalan menjauh dari kampung.

Padahal, saat itu hari sudah menjelang sore. Maka, ia pun mengajak sang nenek untuk pulang dari lereng Gunung Slamet.

Jangankan menjawab, Suminah sama sekali tak merespon ajakan Waryono. Bahkan, menoleh pun tidak.

Sebenarnya Waryono heran. Ia merasa ada yang yang ganjil dengan respon Suminah yang ganjil.

Tetapi tentu ia tak menyangka menjadi orang terakhir yang melihat keberadaan Nenek Suminah. Sejak saat itu, sang Nenek raib seperti ditelan belantara Gunung Slamet.

Belakangan, Waryono baru tahu, Suminah meninggalkan rumah sejak Jumat siang. Hingga hari beranjak gelap, Suminah tak kembali dari kebunnya yang berada di perbatasan vegetasi ladang dan hutan lindung Gunung Slamet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

TIm SAR Gabungan Melakukan Operasi Pencarian Besar-Besaran

Keluarga pun akhirnya melapor ke pemerintah desa yang lantas meneruskannya ke kepolisian. Pengumuman pun mulai disebar. Pencarian dalam skala terbatas, mulai dilakukan oleh warga setempat.

Tepat 24 jam kemudian, pada Sabtu, Suminah resmi dinyatakan hilang. Berbagai potensi Search andr Rescue (SAR) pun diminta bantuan untuk turut mencari keberadaan Nenek Suminah.

Mereka paham, kawasan Belantara Gunung Slamet bisa dengan mudah menyebabkan orang tersesat. Kelaparan, hipotermia dan kekurangan cairan tubuh pun bisa mengancam jiwa seseorang. Medan yang terjal dapat membuat celaka.

Tim SAR Gabungan pun terbentuk. Mulai Minggu (1/3/2018), pencarian yang melibatkan berbagai potensi SAR mulai dilakukan. Tetapi, pencarian nihil hasil.

Senin, skala pencarian diperluas. Tim pencari melibatkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pemalang, BPBD Pemalang, TNI, dan Polri, dan Banser Pemalang.

3 dari 3 halaman

Keanehan Kala Nenek Suminah Terakhir Bertemu dengan Warga

Selasa, pencarian dilanjutkan dengan pelibatan SAR dari kabupaten tetangga, Purbalingga. Basarnas Pos Cilacap pun mengirimkan tim lengkap.

“Pencarian ini akan terus dilakukan baik secara langsung maupun melalui media sosial dan menghimbau partsipasi masyrakat apabila mengetahui keberadaan Nenek Suminah,” kata Ajun Inspektur Satu Yuli Purwanto, Anggota Polsek Pulosari, Selasa malam.

Komandan Basarnas Pos SAR Cilacap, Moelwahyono mengatakan informasi yang diperolehnya, terakhir kali bertemu warga, Suminah berjalan ke jalur arah Pemalang. Namun tak diketahui pasti hendak ke mana.

Anehnya, Nenek Suminah tak menjawab ketika disapa. Pun ketika diajak pulang oleh seorang pencari burung. Terakhir dilihat, Suminah mengenakan jaket berwarna biru.

Pos SAR Cilacap memberangkatkan satu tim untuk mencari nenek yang hilang di lereng gunung Slamet tersebut.

"Kami memberangkatkan tim lengkap dengan peralatan navigasi darat,” dia menjelaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.