Sukses

Uji Nyali Pengguna Jalan Tanjung Bungsu Batam

Saking menyeramkannya Jalan Tanjung Bungsu Batam, warga yang tengah sakit keras harus melalui jalur lain melewati sungai.

Lingga - Jalan darat menuju Tanjung Bungsu, Desa Resun Pesisir, Lingga Utara, Batam kondisinya sangat menyeramkan. Bukan karena alasan mistis tetapi karena kondisinya rusak parah dan memprihatinkan sehingga bisa membahayakan pengguna jalan. Jika hujan, jalan yang dibangun tanpa diaspal itu mirip seperti sungai.

Akses jalan itu merupakan kewenangan Pemkab Lingga untuk pembangunan dan pemeliharaannya. Apabila hujan turun dengan intensitas tinggi, ruas jalan di sejumlah tanjakan terbentuk alur air.

Bukan hanya itu, tapi sejumlah tebing jalan juga mengalami longsor, sehingga membahayakan pengendara yang melintasi ruas jalan tersebut. Terlebih lagi, tanjakan yang ada pun begitu curam dengan dipenuhi bebatuan.

"Kami minta Pemkab Lingga dapat memperhatikan jalan kampung kami ini. Kalau dulu, walaupun jalannya banyak yang curam, tapi mobil ambulans masih dapat lewat, tapi kalau sekarang, sudah tidak bisa lagi. Kasihan masyarakat kami," kata Idrus, salah seorang warga Tanjung Bungsu kepada Batamnews.co.id, Minggu, 1 April 2018.

Dia menjelaskan, jika ada warga Tanjung Bungsu yang mengalami sakit keras, dan ingin dibawa ke rumah sakit, harus menggunakan perahu pompong menuju Desa Resun, kemudian barulah menggunakan ambulans.

"Pemerintah jangan tutup mata, karena jalan ini adalah penghubung pusat perekonomian masyarakat kami," ujarnya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Batamnews.co.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Suarakan Aspirasi Warga

Hal senada juga disampaikan Ketua Ormas Gerakan Masyarakat (Gema) Lingga, Zuhardi. Menurutnya, jalan menuju Tanjung Bungsu, perlu mendapatkan perhatian penuh dari Pemkab Lingga.

"Baik terhadap pemerintah daerah dan DPRD, selama ini kurang kepedulian terhadap infrastruktur jalan yang sangat memprihatinkan itu. Mereka (warga) juga berhak mendapatkan kesejahteraan dari negara," kata dia.

Bersama pemuda setempat, pihaknya akan mendatangkan anggota DPRD Lingga dan aparat pemerintah untuk mempertanyakan solusi atas rusaknya akses jalan itu.

Sejauh ini, pria yang akrab disapa Juai itu menilai, Pemerintah Daerah kurang mempedulikan infrastruktur jalan dalam bentuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami berharap pemerintah bukan hanya lebih terkait pertanian saja, tetapi yang menyangkut kesejahteraan jalan juga layak diperhatikan. Bukan kami tidak mendukung program pertanian ini, tapi kami berharap buat sesama berjalan lancar, kita saling mengingat kan agar kita sesama peduli terhadap daerah," ucapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.