Sukses

Air Mata Polisi bagi Bayi yang Tinggal di Balik Bilik Bambu

Bayi lelaki bernama Aska Saleh Kai tinggal di balik bilik bambu tipis yang habis dimakan rayap.

Liputan6.com, Gorontalo - Namanya Aska Saleh Kai. Bayi lelaki berusia dua bulan itu merupakan anak pasangan Asura Kai dan Asna Djafar, warga Desa Botumoputi, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

Sejak lahir, ia tinggal ruangan seluas 2x2 meter persegi itu. Aska sering sakit lantaran dinding bambu di kamarnya sudah tipis habis dimakan rayap.

Pekerjaan sang bapak sebagai penjual martabak keliling tak cukup memodali keluarga kecil itu untuk menempati rumah yang lebih layak. Uang hasil berjualan hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Seorang anggota polisi berpangkat brigadir bernama Abdul Rahim seringkali mendengar tangisan getir Aska saat berpatroli di desa itu. Penasaran, ia pun singgah di rumah Aska.

"Sekitar tanggal 7 Maret 2018, pagi itu karena penasaran, singgahlah di rumah itu, karena saya sering mendengar tangisan bayi yang seakan mengeluh sakit. Setelah saya masuk ke dalam, ternyata benar bahwa di dalam rumah kecil itu ada seorang bayi yang sedang sakit perut," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berawal dari Beras

Dalam kunjungan pertamanya, Abdul Rahim sempat meneteskan air mata. Ia tak tahan membayangkan kondisi kamar tempat Aska dirawat. Seusai kunjungan itu, ia rutin mengantarkan beras ke keluarga kecil tersebut.

"Alhamdulillah pada Jumat 30 Maret, saya mendapat rezeki dan langsung merenovasi meskipun hanya kamar tempat tidur bayi tersebut dan mudah-mudahan bayi itu tidak akan kepanasan dan kedinginan lagi," ungkapnya.

Asura merasa senang dengan uluran tangan Anggota Bhabinkamtibmas itu. Ia berterima kasih atas uluran tangan Abdul Rahim yang membantu demi kenyamanan buah hatinya.

"Dengan kondisi yang sebelumnya, siang hari bayi kami kepanasan dan malam kedinginan dan saat ini sudah lebih baik berkat bantuan anggota Bhabinkamtibmas," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.