Sukses

Kerangka Manusia di Banyuasin, Jasad Sopir Taksi Online Palembang?

Anggota Polda Sumsel menemukan kerangka manusia yang diduga merupakan tubuh sopir taksi online Palembang yang menghilang.

Liputan6.com, Palembang - Misteri hilangnya Tri Widiyantoro (34), sopir taksi online di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menemui sedikit titik terang. Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel berhasil menemukan kerangka manusia di Kabupaten Banyuasin, Sumsel, yang diduga merupakan tubuh sopir taksi online tersebut.

Penangkapan ini bermula ketika anggota Jatanras Polda Sumsel menemukan telepon genggam korban, yang sudah dijual di salah satu plaza di Palembang.

Dari telepon genggam yang digunakan sopir taksi online sebelum menghilang tersebut, anggota kepolisian langsung mengetahui terduga pelaku perampokan dan pembunuhan warga Jalan Letnan Murod, Lorong Sakura, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang ini.

Dua dari empat pelaku kriminal berinisial BY dan PM diamankan polisi. Namun, PM meregang nyawa karena tembakan anggota kepolisian, saat pelaku berusaha kabur dari kejaran anggota Jantaras Polda Sumsel.

Sedangkan BY harus dirawat di Rumah Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang, karena mendapatkan 11 tembakan dari anggota kepolisian saat pengejaran.

BY menunjukkan lokasi pembuangan mayat sopir taksi online tersebut, di semak belukar pinggiran sungai, di Parit 6 Sungai Dungun, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Anggota kepolisian langsung bergerak menuju lokasi pada Jumat (30/3/2018) sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tes DNA Keluarga

Polisi menemukan mayat yang tinggal tulang belulang yang sudah tercecer di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mayat tersebut dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo mengatakan, kerangka manusia yang ditemukan belum bisa dipastikan apakah benar tubuh Tri Widiyantoro atau bukan.

“Kita akan mencocokkan dengan DNA keluarga korban, baik orang tua maupun anak korban,” katanya kepada Liputan6.com, saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang.

"Masih menunggu hasil forensik dari RS Bhayangkara Palembang untuk mengungkap identitas mayat ini," ujarnya.

Mereka masih memburu dua orang pelaku pembunuhan korban. Beberapa barang bukti yang sudah diamankan, akan dijadikan patokan untuk mengembangkan kasus pembunuhan sadis ini.

Untuk motif para tersangka, Polda Sumsel akan menguaknya pada hari Sabtu (31/3/2018), yang langsung disampaikan oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adi Negara.

Kerangka manusia yang dibawa Polda Sumsel tiba di RS Bhayangkara Palembang pada pukul 19.00 WIB. Istri Tri Widiyantoro, Rohana bersama keluarganya sudah menunggu dari sore hari.

 

 

3 dari 4 halaman

Shalawat Rekan Kerja

Wajah istri dari alumni mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) ini terlihat sedih, saat kantong mayat dikeluarkan dari mobil dan dibawa masuk ke kamar mayat.

Sambil menggendong anaknya, Rohana masuk ke dalam kamar mayat dan berusaha menghindari para awak media.

“Masih belum bisa dipastikan, karena akan diperiksa terlebih dahulu,” ujar salah satu keluarga korban yang enggan disebutkan namanya.

Di depan RS Bhayangkara Palembang, ratusan ojek online dan sopir taksi online sudah berkumpul menunggu jasad korban sejak sore hari.

Mereka juga bersama-sama membacakan Surat Al-Fatihah dan Shalawat Nabi, saat melihat kantong mayat dibawa ke dalam kamar mayat RS Bhayangkara Palembang.

“Kita berterima kasih kepada anggota kepolisian, karena sudah mengungkap kasus ini. Kami meminta maaf karena sudah menggelar aksi unjuk rasa beberapa kali di depan markas Polda Sumsel,” ujar salah satu sopir taksi online.

 

4 dari 4 halaman

Dugaan Kronologi Pembunuhan

Tri Widiyantoro menghilang pada hari Rabu (14/2/2018), setelah mendapat orderan mengantar penumpang ke kawasan Kenten Laut, Kabupaten Banyuasin Sumsel. Penumpang online tersebut meminta diantarkan ke Jalan HM Noerdin Pandji Banyuasin.

Setelah berangkat menjemput penumpangnya pada Rabu siang, tidak ada kabar lagi dari Tri Widiyantoro hingga saat ini. Keesokan harinya, keluarga korban baru melapor kehilangan ke Polda Sumsel dan Polresta Palembang.

Dari informasi yang diperoleh, diduga para pelaku membunuh korban dengan cara menjerat leher dari belakang, hingga korban meregang nyawa.

Para pelaku lalu membawa jasad korban sekitar 20 kilometer dari lokasi pembunuhan dan membuang jasad korban ke semak belukar di Kabupaten Banyuasin Sumsel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini