Sukses

Terungkap Penyebab Menghitamnya Perairan Tanjungpinang

Segala upaya telah dilakukan untuk membendung tumpahan minyak itu, tetapi ombak yang kuat menyeret minyak hingga ke pinggiran pantai Teluk Keriting, Kota Tanjungpinang.

Tanjungpinang - Perairan Teluk Keriting, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mendadak menghitam. Air laut itu tercemar limbah minyak hitam pada Rabu, 28 Maret 2018.

Informasi yang diperoleh Batamnews.co.id, limbah minyak hitam yang mencemari pantai Teluk Keriting, Kota Tanjungpinang itu ternyata berasal dari tenggelamnya tugboat di dermaga Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Tanjungpinang.

Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Eko Suyatno melalui Mayor Laut (KH) Martdianus Samuel Potoh mengakui hal itu. Dia meminta maaf kepada masyarakat Tanjungpinang khususnya warga Teluk Keriting, atas tumpahan minyak hitam yang mencemari kawasan pesisir.

Menurut dia, Lantamal IV Tanjungpinang telah melakukan upaya pembersihan tumpahan minyak tersebut. "Benar minyak itu dari dermaga Lantamal IV, kita sangat menyesali tumpahan minyak itu bisa sampai ke perairan Teluk Keriting, kita sudah berusaha mengatasinya," kata Samuel.

 

Baca berita menarik lainnya dari Batamnews.co.id.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Tumpahnya Minyak

Mayor Samuel menjelaskan kronologi peristiwa itu. Tugboat Ascelense yang bersandar di dermaga diterpa angin kecang serta hujan deras dan ombak tinggi, sehingga bagian belakang tugboat masuk air.

"Kemarin malam itu cuaca sangat buruk, hujan deras serta angin kencang sehingga kapal itu kemasukan air lalu tenggelam dan minyak di bagian lambung tumpah," katanya.

Ia menuturkan, pihaknya sudah melakukan segala upaya untuk mengepung agar minyak hitam tidak merembes ke wilayah sekitar dengan oli bom. Namun karena ombak terlalu kuat, minyak itu menyebar dibawa arus hingga mengenai wilayah Teluk Keriting.

"Kita sudah berupaya, tapi ombak waktu itu kuat, kita pun udah mengambil langkah untuk menetral minyak tersebut dengan menggunakan deterjen dan dibantu oleh pihak terkait seperti KPLP, Pertamina Tanjunguban serta KSOP," katanya.

Kemudian ia melanjutkan, agar sisa minyak yang masih ada di sekitar dermaga itu tidak merembes ke wilayah lain, Lantamal menyedot wilayah yang terkena limbah dengan mesin.

"Kita juga sudah koordinasi dengan RW setempat dan sepakat melakukan pembersihan dengan warga sekitar," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.