Sukses

Diduga Tak Kuat Bawa, Maling SD Tinggalkan Hasil Curian di Jembatan

Maling SD itu membobol dinding WC untuk bisa menggondol sejumlah peralatan milik SDN 002 Sei Panas, Batam.

Liputan6.com, Batam - Maling membobol ruang kepala SDN 002 Sei Panas, Batam Centre, Batam, dan menggondol sejumlah barang milik sekolah. Parman, penjaga sekolah, baru mengetahui pembobolan setelah melihat tembok WC rusak pada Selasa (27/3/2018) sekitar pukul 05.30 WIB.

Maling itu membawa kabur printer, monitor, CPU, proyektor, dan kamera yang berasal dari ruang kepala sekolah. Setelah memperhatikan sekelilingnya, ia mendapati sejumlah barang sekolah, yakni laptop dan dua unit amplifier, tercecer di jembatan penyeberangan.

Barang-barang itu diduga sengaja ditinggalkan karena maling tak mampu membawa semuanya. Ada pula sebuah tabung gas milik sekolah yang diletakkan di dekat tembok yang dibobol.

"Pasti ditinggal karena tak kuat bawa," kata Parman ketika ditemui di lokasi.

Maling tersebut diduga hanya mengincar isi ruang kepala sekolah karena majelis guru tak tersentuh. Padahal, letak meja majelis guru berada persis di depan pintu ruang kepala sekolah.

Dari lokasi pencurian itu, Parman menemukan beberapa buah gunting dan peralatan mandi yang diduga milik pelaku.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berkali-kali Kemalingan

Kepala SDN 002 Batam, Rohana sangat menyayangkan pembobolan itu. Meski tidak sampai menghilangkan dokumen-dokumen penting, aksi si maling bisa berpengaruh pada proses belajar mengajar di sekolah.

"Heran juga saya, padahal kita sudah punya penjaga sekolah yang tinggal di sini, tapi memang sepertinya mereka sudah mengintai lebih dulu. Kita serahkan ke polisi semoga bisa segera tertangkap," kata Rohana.

Ia mengaku selama menjadi kepala sekolah di SDN 002, sekolah itu telah empat kali kemalingan. Namun, kerugian paling banyak ditimbulkan oleh aksi maling terakhir ini. Ia berharap kejadian itu menjadi yang terakhir dialami sekolah agar siswa maupun guru tak lagi terganggu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.