Sukses

Mengenal Budi Daya Kambing Kaligesing Tanpa Bau

Dengan teknik khusus, kambing-kambing di Kecamatan Kaligesing ini tidak memiliki bau menyengat khas kambing.

Purworejo - Kambing merupakan hewan yang identik dengan bau khas. Orang Jawa mengatakan prengus. Tidak hanya dagingnya, siapa pun yang berada dekat kandang juga akan mencium bau kurang sedap dan menyengat dari tubuh hewan itu.

Suasana berbeda ketika berkunjung ketika datang ke kandang Kambing PE Kaligesing di Gunungkelir Cipta Mandiri Farm RT 07 RW 01 Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Tidak tercium bau khas kambing itu.

Seandainya tercium, baunya pun sudah lemah. Pemilik peternakan, Sugiharto (42) menerapkan cara khusus dalam merawat 170 kambing dalam kandang itu. Bakteri yang diberikan juga tidak sembarangan.

"Saya berikan perlakuan agar kambing bebas bau prengus, yaitu memakai probiotik," ungkapnya kepada KRJogja.com, pekan lalu.

Sugiharto membuatnya sendiri dengan fermentasi nasi atau dikenal molnasi. Pembuatannya dilakukan secara sederhana dengan memeram nasi di bawah pohon jambu. Metode itu didapat Sugiharto secara otodidak. Lulusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mencari informasi budidaya kambing di internet.

Lantas, mencoba meramu sejumlah bahan. Dalam proses pencarian itu, Sugiharto konsultasi dengan temannya yang merupakan dokter hewan. Selain itu, ia meminta tolong seorang kawan yang bekerja sebagai ahli mikrobiologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

"Setelah berproses, akhirnya bakteri bisa tumbuh dan bisa jadi starter untuk pembuatan molnasi berikutnya," ucapnya.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Kerja Molnasi

Molnasi juga diaplikasikan untuk membuat fermentasi pakan. Untuk 50 kilogram bahan baku, dibutuhkan segelas molnasi, lima liter air dan gula. Air campuran molnasi disemprotkan merata dalam bahan, diaduk dan ditutup rapat. Pakan fermentasi siap diberikan kepada kambing setelah tujuh hari diperam.

Aplikasi molnasi pada kambing dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dengan cara mencekoki kambing yang baru masuk peternakan. Tahap kedua, kambing diberi pakan silase atau fermentasi sisa tumbuhan didampingi hijauan.

"Kalau sudah kemasukan molnasi, kambing terus lapar. Tapi ketika diberi sedikit, sudah kenyang karena proses makanan dalam tubuh dibantu bakteri," ujarnya.

Pemberian molnasi berpengaruh pada limbah kambing rendah amoniak. Tidak tercium bau kurang sedap dari urin dan kotoran padat kambing. Bahkan tubuh kambing dan susu juga tidak bau seperti kebanyakan Kambing Kaligesing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.