Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Dituduh Tampar Murid Baru, 2 Siswa SMAN 1 Semarang Dikeluarkan

Top 3 Berita Hari Ini, cerita bermula saat pihak sekolah mendapat laporan dari beberapa orangtua murid akan tindak kekerasan yang dilakukan sejumlah panita LDK kepada anak-anak mereka.

Semarang - Top 3 Berita Hari Ini, dua siswa SMAN 1 Semarang, Jawa Tengah dikeluarkan dari sekolah karena dituduh menampar juniornya saat Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada Januari 2018. 

Cerita bermula saat pihak sekolah mendapat laporan dari beberapa orangtua murid akan tindak kekerasan yang dilakukan sejumlah panita LDK kepada anak-anak mereka. 

Tanpa penyelidikan lebih lanjut, pihak sekolah SMAN 1 Semarang langsung mengeluarkan Anin dan Muhammad Afif Ashor. Karena tidak merasa bersalah, Anin kembali masuk sekolah seperti biasa. Namun, pada 7 Februari 2018, Anin diusir dan dilarang bersekolah lagi di SMAN 1 Semarang. 

Anin mengaku, dirinya telah diusir sebanyak empat kali diusir oleh guru BK, atas perintah kepsek dan Waka kesiswaan. 

Sementara itu, Semarang dibuat geger dengan meninggalnya seorang presenter kondang di wilayahnya. Dia ditemukan meninggal tanpa busana. Penyebab kematian korban hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.

Dugaan sementara, presenter kondang ini meninggal setelah mengonsumsi obat-obatan berupa pil yang ditemukan berceceran di TKP. 

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Tragedi Siswa SMAN 1 Semarang, Tugas OSIS Berujung Pemecatan dari Sekolah

Anindya Puspita Helga Nur Fadhila, siswa dan atlet voli SMA N 1 Semarang yang dikeluarkan karena menjalankan tugas sebagai pengurus OSIS. (foto : liputan6.com / edhie)

Seorang siswi SMA Negeri 1 Semarang, Anindya Puspita Helga Nur Fadhil, selama ini dikenal sebagai sosok yang aktif dan berprestasi. Karena itu, ia ditugaskan untuk memberi materi kegiatan Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS) dan masuk kepengurusan OSIS.

Setelah menjalankan tugas sebagai pemateri, Anin tak lagi dianggap sebagai siswa SMAN 1 Semarang. 

Menurut Anin, tidak biasanya LKS yang selalu dilaksanakan selama dua minggu harus dipadatkan menjadi lima hari saja. LKS selesai, tiba-tiba tiga orangtua siswa berinisial BT, KR dan NT menghadap Kepala SMA Negeri 1 Semarang. Mereka melaporkan adanya penyiksaan dan kekerasan yang menimpa anak-anak mereka.

Namun, Anin menganggap tindakan pendisiplinan itu karena juniornya berbuat suatu kesalahan. Pihak panitia lalu menawarkan sanksi apa yang diminta untuk menebus kesalahannya. Junior itu meminta untuk ditampar.

Selengkapnya... 

2. Kematian Tragis Presenter Kondang di Semarang

Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Seorang presenter asal Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ditemukan meninggal tanpa busana. Korban bernama Rina Setyaningsih Rina Jo (36) ini pertama kali jasadnya ditemukan sopir pribadinya.

Menurut Ketua RT setempat Prima Wijaya, korban sudah lama menderita sakit. Ia pun mencium bau tak sedap dari rumah presenter itu dalam beberapa hari terakhir.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan beberapa jenis obat. Diduga, obat-obatan berupa pil itu dikonsumsi korban sebelum meninggal.

Selengkapnya... 

3. Fakta Mengejutkan Kasus Buaya Mati Telentang di Sungai Batanghari

Seekor buaya mati telentang di pinggir anak sungai Batanghari sempat membuat heboh sebagian warga Jambi. (Foto: Istimewa/B Santoso)

Warga Jambi baru saja dihebohkan akan meninggalnya dua orang emak-emak akibat diserang buaya di Sungai Batanghari. Beberapa hari sebelumnya, ternyata ada seekor buaya dewasa ditemukan mati telentang di sungai tersebut.

Menurut warga, bangkai buaya cukup besar berukuran kurang lebih 1,5 meter. Usai dicek dan diteliti, ternyata bangkai buaya tersebut bukan mati keracunan, melainkan karena luka tusukan di bagian kepala.

Meski terdapat luka tombak, dipastikan buaya tersebut bukanlah korban perburuan.

"Mungkin ada buaya lewat perkebunan sawit. Warga yang melihat kemudian reflek menombak kepala buaya menggunakan dodos sawit," ujar Kepala Seksi Wilayah III BKSDA Jambi, Faried.

Selengkapnya... 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini