Sukses

Sambut Cap Go Meh, Pengunjung Kini Bisa Jalan Kaki ke Pulau Kemaro

Selain jembatan, panitia Cap Go Meh juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam penyediaan lokasi parkir dan keamanan di Pulau Kemaro.

Liputan6.com, Palembang - Cap Go Meh atau perayaan malam purnama pertama Tahun Baru Imlek bakal semarak di Pulau Kemaro, delta kecil di Sungai Musi sekitar enam kilometer dari Jembatan Ampera, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Bahkan, akses untuk pejalan kaki berupa jembatan ponton tersedia untuk warga yang ingin menuju Pulau Kemaro, Palembang, dalam rangkaian perayaan Imlek tersebut. Pengurus Pulau Kemaro menjalin kerja sama dengan banyak pihak untuk membangun akses khusus berupa jembatan, yakni beberapa ponton yang disatukan.

Terdapat sekitar lima ponton sepanjang 150 meter yang sudah dipasang pada Minggu, 25 Februari lalu. Ponton ini merupakan donasi atau bantuan dari umat Tridharma.

"Akses untuk berjalan kaki melalui kawasan Kalidoni Palembang atau dekat Pusri, jadi tidak mesti harus pakai kapal," ucap pengurus Pulau Kemaro, Tjik Harun, Senin (26/2/2018), dilansir Antara.

Selain jembatan sudah terpasang, panitia Cap Go Meh juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak dalam penyediaan lokasi parkir dan keamanan. Sejak kemarin, aparat kepolisian dan TNI sudah berjaga di Pulau Kemaro, baik di pintu masuk hingga area pulau.

Tjik Harun menerangkan, selain akses jalan kaki, pihaknya juga dibantu umat dan warga menyediakan kapal tongkang pengangkut dari Pasar 16 Ilir, Palembang menuju ke Pulau Kemaro. Warga atau umat yang hendak ke Pulau Kemaro bisa melalui akses tersebut.

Pengangkutan tersebut gratis karena bantuan dari umat dan masyarakat. Ada sekitar 20 kapal tongkang dan berlayar tiap saat. "Mulai berlayar tanggal 28 Februari pukul 17.00 WIB hingga 1 Maret pada pukul yang sama," katanya.

Kapal tongkang ini dapat mengangkut 100-200 orang dalam satu kali berlayar. Untuk itu, tiga dermaga sudah disiapkan di Pulau Kemaro, yakni dermaga kedatangan, dermaga kepulangan, dan dermaga VIP.

Tjik Harun menambahkan, selama perayaan Cap Go Meh itu, ada ratusan lapak pedagang disiapkan, mulai dari lapak perlengkapan alat sembahyang umat, kuliner dan aksesoris. Selain itu, ada dua panggung besar yang disediakan panitia untuk wayang orang tradisional Tionghoa yang digelar untuk warga dan umat yang datang.

Menurutnya, pengunjung yang datang dapat menyaksikan berbagai sajian hiburan menyemarakkan perayaan Cap Go Meh. Ada wayang orang, aksi barongsai, tradisi tanjidor dan sebagainya. Khusus untuk ibadah umat, ritual keagamaan mulai tepat pukul 00.00 WIB.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

40 Ribu Wisatawan Bakal Padati Pulau Kemaro

Pulau Kemaro di Palembang, Sumatera Selatan, mulai dipadati pengunjung menjelang Cap Go Meh atau puncak perayaan Imlek yang jatuh pada 28 Februari 2018. Pengurus Pulau Kemaro, Tjik Harun mengatakan sudah ada ratusan pengunjung ke Pulau Kemaro untuk merayakan Imlek.

Diprediksi, jumlah pengunjung yang datang ke Pulau Kemaro itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya. "Perkiraan kami tetap sama. Jumlah pengunjung mulai hari ini hingga 3 Maret nanti sekitar ratusan ribu. Puncak paling banyak pengunjung diprediksi 28 Februari nanti yang bisa capai 40 ribuan," kata dia, Minggu, 25 Februari 2018, dilansir Antara.

Pengunjung pun bukan hanya dari Palembang dan sekitarnya, melainkan wisatawan domestik hingga mancanegara. Menurutnya, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, wisatawan yang datang berasal dari Tiongkok, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya.

Untuk menyambut wisatawan, para petugas di Pulau Kemaro bukan hanya merapikan dan membersihkan tempat ibadah. Mereka juga memasang ribuan lampion merah, salah satunya di sepanjang akses jalan masuk dan keluar pulau.

"Sejak empat hari lalu lampion ini sudah dipasang. Ada lebih dari 2.000 lampion yang terpasang," tuturnya.

Adapun Cap Go Meh menjadi momen yang ditunggu warga Tionghoa usai menjalankan tradisi Imlek di setiap tahunnya. Biasanya Cap Go Meh dilaksanakan 15 hari pascaperayaan Imlek. Namun di Palembang umumnya puncak Cap Go Meh dilaksanakan 13 hari usai Imlek.

Pada tahun 2018 puncak Cap Go Meh jatuh pada 28 Februari 2018. Puncak Cap Go Meh di Palembang rutin dilaksanakan tiap tahun bertempat di Pulau Kemaro yang lokasinya tak jauh dari kota.

Hampir setiap tahunnya, pulau tersebut dipadati warga terutama saat gelaran Cap Go Meh berlangsung. Bahkan, per hari ada puluhan ribu pengunjung yang datang silih berganti.

Saat puncak Cap Go Meh saja ada sekitar 40.000 orang pengunjung yang datang baik untuk menikmati malam Cap Go Meh ataupun beribadah di Kelenteng Hok Cing Bio yang berada di Pulau Kemaro.

 

3 dari 3 halaman

Para Perantau Rokan Hilir Diminta Pulang

Sementara itu, warga Tionghoa asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, yang berada di luar daerah diimbau agar pulang pada saat perayaan malam Cap Go Meh. Puncak perayaan Tahun Baru Imlek ini akan dilaksanakan pada Jumat, 2 Maret mendatang.

"Kami mengimbau kepada saudara dan teman-teman kita yang berada di Jakarta, Medan, Pekanbaru, Dumai dan daerah lainnya agar dapat bersama-sama memeriahkan malam Cap Go Meh di Bagansiapiapi," ujar Ketua Yayasan Multi Marga Tionghoa Indonesia Kabupaten Rohil, Rendy Gunawan, di Bagansiapiapi, Sabtu malam, 24 Februari 2018, dilansir Antara.

Perayaan Cap Go Meh atau malam penutupan Tahun Baru Imlek 2569 di Kabupaten Rohil akan dipusatkan di depan Kelenteng Ing Hok King, Bagansiapiapi. "Seperti biasanya setiap tahun kami mengadakan Festival Lampion yang diperkirakan nantinya akan diikuti sebanyak lima peserta," katanya.

Pada malam Cap Go Meh nanti, lanjut dia, yayasannya juga mengundang Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Rohil, Jamiludin, Ketua DPRD Nasrudin Hasan, Sekretaris Daerah Surya Arfan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para pejabat di lingkungan Pemkab Rohil, ormas, OKP, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

"Pak Plt Bupati nanti melepas secara resmi peserta Pawai Lampion," ujarnya.

Untuk 2017 lalu Lampion yang diperlombakan menampilkan miniatur Ayam Api, sementara tahun ini menampilkan miniatur Anjing Tanah. "Shio Anjing Tanah ini menurut kepercayaan kami membawa berkah dan rezeki, baik itu usaha di darat maupun di laut semuanya bagus," tutur Rendy Gunawan yang akrab disapa Kao Ping itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.