Sukses

Usai Meminta Maaf, Suami Bunuh Istri Disaksikan Mertua

Suami yang bunuh istrinya baru saja mengaku bersalah sambil meminta maaf kepada istri dan mertuanya. Ia bahkan meminta dicarikan guru ngaji.

Liputan6.com, Pekanbaru - Diduga stres akibat impitan ekonomi dan sulit mencari pekerjaan, Jumadi membunuh istrinya, Putri Puspita Sari. Korban ditebas menggunakan parang ketika melipat pakaian yang baru saja dijemur.

Pembunuhan itu di luar dugaan keluarga korban. Pasalnya, pria berusia 29 tahun itu sempat ngobrol baik-baik dengan istri dan mertuanya di belakang rumah.

"Usai berbicara itu, pelaku langsung menganiaya istrinya dari belakang hingga meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, Minggu malam, 25 Februari 2018.

Guntur menerangkan, kejadian yang menggemparkan warga Desa Talang Mulia, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, itu terjadi pada 25 Februari 2018 sekitar pukul 09.00 WIB.

Kala itu, istri dan orangtuanya duduk di belakang rumah. Korban yang sedang melipat kain jemuran di atas kursi didatangi suaminya dan pembunuhan itu disaksikan oleh mertuanya.

Di sana, Jumani meminta maaf kepada istri dan mertuanya. Dia menyatakan bertobat atas perbuatannya selama ini dan minta dicarikan guru agama untuk belajar mengaji.

"Mungkin mereka selalu bertengkar karena perbuatan pelaku dan akhirnya minta maaf, menyatakan tobat, serta ingin belajar mengaji," ucap Guntur.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kehabisan Darah

Melihat keseriusan suaminya, Rina menerima permintaan maaf itu sambil menyebut akan mencari guru ngaji. Jumadi lalu kemudian pergi ke dapur untuk mengambil parang yang sudah disiapkan.

Tanpa curiga, korban tetap beraktivitas seperti biasa sambil berbicara dengan orangtuanya. Tanpa aba-aba, pelaku dari belakang langsung mengayunkan parang ke leher bagian belakang sang istri.

Seketika korban roboh dan seketika orangtuanya berteriak. Warga berdatangan memberikan bantuan untuk membawa korban ke klinik terdekat, tapi tak tertolong karena kehabisan darah.

"Korban yang tidak lari langsung ditangkap warga, kemudian diserahkan ke polisi. Kejiwaan tersangka akan diperiksa. Sementara, motifnya karena impitan ekonomi," ucap Guntur.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.