Sukses

Ditinggal Beli Rokok, Pemuda Bombana Bunuh Bayi Tetangga yang Tertidur

Tak berhenti membunuh bayi tetangga, pemuda Bombana itu juga menusuk tubuh kakak sang bayi yang saat itu masih di sekolah.

Liputan6.com, Bombana - Seorang bayi berusia 8 bulan dibunuh seorang pemuda di Dusun Mattirowalie, Desa Teppo, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu, 14 Februari 2018. Pelaku diketahui bernama Awaluddin alias Awal (30).

Pemuda yang dikenal kurang waras oleh warga sekitar itu menikam perut bayi perempuan bernama Arianti saat sedang tidur dengan sebilah parang. Bayi itu kehabisan darah sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit.

Amukan Awal belum berhenti. Ia lalu berlari ke arah sebuah sekolah di desa itu dan langsung menikam dada kanan Asrul (15), pelajar MTs Nurul Jamil yang juga kakak bayi Arianti. Namun, tikaman itu tidak menyebabkan luka parah dan bisa diatasi pihak Puskesmas Poleang.

"Pelaku sudah diamankan, dia sempat tidak terkendali melukai dua orang warga. Salah satunya meninggal dunia," ujar Kapolres Bombana, AKBP Andi Adnan, Rabu, 14 Februari 2018.

Kapolres mengatakan, polisi terpaksa melumpuhkan pemuda tersebut. Polisi langsung menembak pelaku.

"Pelaku dilumpuhkan dengan timah panas di bagian paha kanannya karena melawan saat hendak diamankan," ujar Kapolres.

Polisi tidak mau langsung percaya terkait kondisi kejiwaan Awal yang dikatakan kurang waras oleh sebagian warga. Polres Bombana rencananya akan mendatangkan psikolog atau ahli kejiwaan dari Polda Sulawesi Tenggara.

"Rencananya Kamis (15/2/2018) jika tak ada halangan, kami koordinasi dengan Kasat Reskrim dan Polda Sulawesi Tenggara untuk mendatangkan ahli kejiwaan," ujar Kapolres.

Menurut AKBP Andi Adnan, Polres Bombana belum memiliki ahli psikologi. Oleh karena itu, ahli harus didatangkan dari Polda Sulawesi Tenggara.

"Kita tunggu kondisi pelaku membaik dan bisa bercakap cakap dengan normal, lalu kita periksa dan tes kejiwaannya," tutur AKBP Andi Adnan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Orangtua Bayi Pergi ke Pasar

Kasubag Humas Polres Bombana, AKP Sahar mengatakan, kejadian berawal saat Cabo, ibu Awal, diminta Sariana yang merupakan ibunda bayi nahas untuk menjaga bayi Arianti. Sariana beralasan hendak belanja keperluan dapur ke pasar.

Saat Cabo menjaga bayi, Awal datang meminta dibelikan rokok. Sebagai gantinya, pemuda itu akan menjaga bayi tersebut.

"Cabo kemudian pergi ke tetangga dan membeli rokok. Saat pulang ke rumah, ternyata balita itu sudah berlumuran darah," ujar AKP Sahar.

Mendapati hal itu, Cabo langsung berteriak meminta tolong melihat Awal yang sudah memegang parang. Diteriaki ibunya, Awal lalu berlari ke arah sekolah dan langsung menikam kakak korban.

"Kakak korban yang tidak tahu apa-apa, sempat roboh dan langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar AKP Sahar.

3 dari 3 halaman

Turunkan Penembak Jitu

Polsek Poleang Timur yang mendengar kejadian langsung turun di TKP. Pemuda itu ternyata sudah dikerumuni warga sekitar yang geram karena membunuh dan melukai warga.

Namun, belasan warga yang memegang kayu dan senjata tajam tak berani mendekat. Penyebabnya, pelaku dikenal kurang waras dan memegang sebilah parang panjang.

Beberapa anggota polisi langsung mengendap di antara semak-semak di sekitar lokasi. Tanpa diketahui Awal, seorang polisi kemudian mengarahkan sebuah senapan laras panjang ke arah pelaku yang terus mengacungkan parang kepada belasan warga yang hendak mengamankan pelaku.

Saat hendak menembak pelaku pertama kali dari belakang rerumputan, senjata tersebut sempat macet sekali. Pada tembakan kedua, senjata berfungsi dan langsung berhasil merobohkan pelaku dari arah 30 meter.

Dari video yang beredar, pelaku yang roboh setelah diterjang timah panas sempat dikerumuni warga yang sudah emosi. Selama beberapa detik setelah roboh, Awal sempat dihantam balok kayu oleh beberapa orang warga. Beruntung, amarah warga berhasil diredam polisi.

"Pelaku kini dirawat dan dalam kondisi pemulihan, kita jaga dengan ketat sampai kondisinya bisa diperiksa penyidik," ujar Kapolres Bombana.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.