Sukses

Rusak Kaca Masjid di Tuban, Polisi Sebut Ulah Orang Gangguan Jiwa

Perusak masjid di Tuban datang berombongan yang di antaranya ada empat anak. Sebelum berulah, ia mengaku hendak menemui kiai setempat.

Liputan6.com, Tuban - Dua orang tak dikenal merusak kaca Masjid Baiturrahim, Jalan Sumurgempol, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Jawa Timur, pada Selasa dini hari, 13 Februari 2018. Akibat perusakan ini, kaca depan Masjid Baiturrahim rusak cukup parah.

"Kejadiannya dini hari tadi," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dihubungi, dilansir Antara.

Seorang perusak diketahui bernama M. Zaenudin (40) dan seorang pelaku lainnya belum diketahui identitasnya. Dari hasil pemeriksaan sementara, kedua perusak masjid diduga mengalami gangguan jiwa.

"Dari pemeriksaan sementara, pelaku mengalami gangguan jiwa," ucapnya.

Saat perusakan kaca masjid berlangsung, ia membawa serta keluarganya, yakni dua anak perempuan remaja dan dua balita laki-laki. Namun, mereka berada di mobil saat dua pelaku mengamuk di masjid.

"Pelakunya dua. Namun, empat lainnya juga diperiksa," kata Barung.

Dari tangan para perusak masjid, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa sebuah laptop, dua ponsel, tas-tas yang berisi pakaian dan pampers bayi, bantal dan selimut, buku-buku yang bertuliskan huruf Arab.

Selain itu satu tas kresek berisi beberapa uang pecahan Rp 20.000 dan Rp 10.000, empat pasang sandal jepit, satu STNK Toyota Innova, serta satu unit kendaraan Toyota Inova warna putih Nopol H 8697 JQ.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Perusakan Masjid

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) kini memeriksa kejiwaan seorang perusak Masjid Baiturrahim di Jalan Sumurgempol, Kelurahan Karangsari, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Barung menyebut perusak berinisial MZ itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya, kemarin.

Pria berusia 40 tahun, asal Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu terluka di tangan dan kakinya akibat merusak fasilitas masjid, termasuk memecah kaca-kaca di sekitar masjid.

Kejadian perusakan itu terjadi pada dini hari tadi, sekitar pukul 01.00 WIB. "Tadi siang sekitar pukul 11.00 WIB pelaku sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya," ucapnya.

Selain untuk diobati luka-lukanya, Barung memastikan, pihak Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya akan memeriksa kondisi kejiwaannya.

Informasi yang dihimpun polisi, MZ sudah terlihat berada di Masjid Baiturrahman, Tuban, sejak Senin sore, 12 Februari 2018, sekitar pukul 16.00 WIB, untuk menunaikan salat Ashar.

Menurut Barung, MZ tidak datang sendirian, melainkan bersama rombongan, yang selain dirinya juga terdapat seorang lelaki dewasa, serta tiga anak-anak, salah satunya berusia SMP dan dua lainnya masih balita. Mereka tiba di Masjid Baiturrahman dengan mengendarai Mobil Toyota Innova nomor polisi H 8697 JQ.

Usai menunaikan salat Ashar, rombongan ini sempat mengobrol dengan masyarakat setempat, sebelum kemudian pergi. Mereka kembali lagi menjelang waktu salat Isya dan ikut shalat berjemaah. Namun, rombongan ini membuat barisan salat tersendiri di luar jemaah Masjid Baiturrahman.

"Setelah salat Isya tidak pernah meninggalkan masjid. Mereka beristirahat di sana sampai tengah malam," ucap Barung.

3 dari 3 halaman

Tiba-Tiba Naik Pitam

Hingga sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, seorang warga setempat bertanya kepada rombongan yang beristirahat di Masjid Baiturrahman ini, yakni dari mana dan tujuannya mau ke mana. MZ menjawab mau bertemu dengan kiai yang rumahnya berada di belakang Masjid Baiturrahman.

Warga tetap bertanya tujuannya mau bertemu dengan kiai yang dimaksud untuk apa. Namun, MZ tiba-tiba naik pitam dan memecahkan kaca-kaca di sekitar masjid hingga mengalami luka-luka di bagian tangan dan kakinya.

"Saya rasa terjadi miskomunikasi antara warga setempat dengan MZ. Karena kiai yang dimaksud, belakangan mengaku kenal dengan pelaku perusakan masjid, yaitu sebagai salah satu jemaah yang pernah mengikuti pengajiannya. Namun, pengakuan kiai ini diperoleh setelah pelaku telah melakukan perusakan," ujar Barung.

Dia memastikan pihaknya tetap akan memproses peristiwa pidana pengrusakan masjid itu. Sementara, kondisi kejiawaan MZ masih diperiksa oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

"Terlalu dini untuk mengungkap motifnya, apalagi disangkutpautkan masalah politis yang diduga bertujuan merusak momen pilkada. Biarlah tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara bekerja untuk memeriksa kejiwaannya terlebih dahulu," ucap Barung.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.