Sukses

Semangat Pagi Jelang Pesta Makan 1 Ton Cokelat Seharian

Tersedia 1.000 tiket untuk Anda yang hendak ikut pesta makan 1 ton cokelat seharian. Moga-moga masih ada tiket yang tersisa.

Liputan6.com, Garut - Jika anda tengah berlibur di Garut, Jawa Barat, pekan ini, jangan dulu berkemas meninggalkan Kota Intan (indah, aman dan tentram). Hari ini, ada acara istimewa pesta nikmati cokelat sepuasnya seharian.

Ragam produk cokelat berkualitas berikut turunannya disajikan panitia untuk dinikmati sepuas hati oleh seluruh pengunjung yang datang.

"Pokoknya besok selain makan cokelat sepuasnya. Juga bisa cemong riang ria, silahkan anda nikmati," ujar Kiki Gumelar, CEO PT Tama Cokelat Indonesia, sekaligus penggagas acara Choconation, dalam konferensi pers, Sabtu, 10 Februari 2018.

Kiki mengatakan, Choconation kali ini merupakan kedua kalinya digelaroleh perusahaan cokelat asal Kota Dodol Garut tersebut. Tahun lalu, perusahaan itu menggandeng brand ambassador asal Jerman.

Dalam pesta cokelat tahun ini, empat artis ibu kota asal Garut yakni Dicky Chandra, Ferry Maryadi, Rani Permata, dan Deswita Maharani, sengaja diundang perusahaan untuk menghibur sekitar 2.000 peserta yang sengaja diundang untuk menikmati cokelat berkualitas itu.

"Nanti ada acara langsung disuapi sama Kang Dicky, Kang Ferry, Teh Rani, dan Deswita," ujar Kiki menambahkan.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1 Ton Cokelat

Total sekitar satu ton coklat siap santap disediakan panitia untuk menyemarakan acara pesta cokelat itu. Pengunjung diminta menggunakan kostum warna kuning.

"Pokoknya yang pakai kaos kuning, maka halal dicoreng," kata dia sambil tertawa.

Bukan hanya itu, dalam pesta yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai, ada sejumlah promo yang ditawarkan. Selain makan dan cemong coklat sepuasnya, pengunjung juga dapat menikmati makan gratis sepuasnya yang disajikan panitia.

"Ada juga promo diskon sesuai umur," kata dia.

Bahkan jika bosan dengan produk coklat, panitia pun tak ketinggalan menyediakan produk dodol khas Garut untuk meramaikan even tahunan coklat itu. "Ada dodol bestari, ada Gedong Jaya, dan lainnya," ujarnya.

Kiki mengaku, meskipun baru dibuka, animo masyarakat untuk mengikuti pesta cokelat seharga Rp 10 ribu esok hari itu. Saat ini, jumlah peserta sudah mencapai 800 peserta, sedangkan sisanya diperkirakan ludes hari ini.

"Kami hanya menyediakan 1000 tiket, sisanya untuk masyarakat umum," ujarnya.

Pesta tahun ini, lanjut Kiki, terasa istimewa berdekatan dengan Hari Jadi Garut (HJG) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, 27 Juni mendatang.

"Jadi nanti sekaligus ada ajakan bagi pengunjung untuk menyukseskan acara pilkada," kata dia.

3 dari 3 halaman

Ambisi Jadi Pesta Cokelat Terbesar Dunia

Kiki mengaku sejak pertama kali digulirkan tahun lalu, pesta cokelat yang digelar perusahaannya ini, selalu mendapatkan perhatian masyarakat luas. Dengan perhatian itu, ia berambisi menjadikan pesta cokelat Garut ini sebagai ajang tahunan pesta coklat terbesar tanah air dan kawasan.

"Di Malaysia, Singapura, bahkan Asia pun belum ada, hanya di eropa saja, mudah-mudahan dengan ada Choconation jadi pesta terbesar di Asia Pasifik," kata dia.

Ambisi Kiki bukan tanpa alasan. Pembukaan bandara Tasikmalaya yang berdekatan dengan Garut ke wilayah priangan timur atau Jabar bagian selatan ini bisa membuka akses wisatawan lebih banyak untuk masuk.

"Saat ini pengunjung masih didominasi dari Jakarta, Bandung dan sekitarnya," kata dia.

Mantan Wakil Bupati Garut yang dipercaya menjadi ambasador perusahaan Chocodot, Dicky Chandra menyatakan, digelarnya event Choconation diharapkan mampu menyadarkan pemerintan pentingnya membangkitkan ekonomi kreatif masyarakat.

"Jangan hanya membuka lapangan pekerjaan saja, tetapi harus membangkitkan ekonomi kreatifnya," kata dia.

Produk Chocodot yang dihasilkan dari tangan kreasi lokal asal Garut, diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung yang hadir ke Garut, sehingga lebih banyak warga Garut yang sejahtera.

"Kalau hanya investor yang datang, nanti masyarakat kita hanya akan menjadi pegawainya, untungnya lari ke luar sana," kata dia.

"Semakin kreatif masyarakat, maka bakal semakin baik pula taraf ekonominya," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.