Sukses

Apa Pemicu Kemarahan Wabup Morowali Utara dalam Pelantikan Pejabat?

Wabup Morowali Utara Mohammad Asrar Abdul Samad bersedia bertanggung jawab atas aksinya di sela pelantikan pejabat.

Liputan6.com, Morowali Utara – Rekaman Wakil Bupati Morowali Utara (Morut) Mohammad Asrar Abdul Samad yang mengamuk saat pelantikan pejabat daerah Morut pada Jumat, 9 Februari 2018, menjadi viral di dunia maya. Pasalnya, belum luput dari ingatan ketika Wakil Bupati Tolitoli juga mengamuk saat pelantikan pejabat daerah pada 31 Januari 2018 yang lalu.

Pemicunya pun hampir sama. Kemarahan Asrar disinyalir akibat tidak dilibatkannya dirinya dalam pembahasan pada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

Asrar menilai pelantikan 49 pejabat eselon III dan 84 pejabat eselon IV cacat hukum karena tidak melalui prosedur yang benar.

Ia membenarkan semua tindakan yang terekam oleh kamera warga itu adalah dirinya. Ia menyatakan siap bertanggung jawab kepada Gubernur Sulawesi Tengah hingga Kemendagri.

Sementara itu, dalam video amatir lain, terekam alasan kemarahan Wabup Morowali Utara. Video tersebut direkam saat Wabup Asrar hendak meninggalkan gedung pelantikan menuju rumah jabatan.

Dalam video yang berdurasi 55 detik itu terlihat Wabup Asrar yang sedang menuruni tangga dan kemudian berjabat tangan dengan salah seorang warga.

Ia sempat mengatakan, "Tidak ada, pokoknya ini bupati tidak ada. Cuman bikin rusak di Morowali Utara ini. Tidak ada bupati lain yang mengeluarkan fee 15 persen, cuma dia," katanya.

Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, pernyataan itu diduga akibat Bupati Morowali Utara, Aptripel Tumimomor mengeluarkan fee 15 persen terkait proyek pemerintah di wilayah penghasil nikel itu.

Setalah berkata begitu, Asrar langsung kembali melanjutkan langkah dan berteriak, "Minggir situ!" sambil menendang mobil berpelat merah DN 1 U yang diketahui milik Bupati Morowali Utara itu.

Mendadak sontak suasana kembali memanas, dan Asrar pun melanjutkan langkah dengan mimik wajah yang terlihat marah menuju rumah jabatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kemarahan

Sebelumnya, Kapolres Morowali Utara, AKBP Edwar Indharmawan, menerangkan kronologi dimulai sekitar pukul 14.00 Wita, sebelum kegiatan pelantikan dimulai. Bupati dan Wakil Bupati sedang berada di ruang kerjanya masing-masing.

Kemudian sekitar pukul 14.30 Wita, Bupati Morowali Utara masuk di ruang kantor bupati karena acara pelantikan akan segera dimulai dengan pembacaan surat keputusan/SK dan nama pejabat yang akan dilantik.

"Nah, pada saat petugas yang ditunjuk membacakan SK pelantikan, tiba-tiba Wakil Bupati berdiri dan berteriak, ‘Jangan dilanjutkan ini kegiatan’. Wabup langsung menuju ke petugas pembaca SK untuk merebut SK tersebut dan seketika itu juga merobeknya di depan umum," ujar Edwar.

Karena tindakannya tersebut, Wabup Morut langsung diamankan untuk ditenangkan di ruangannya guna meredam situasi.

"Selanjutnya Kapolsek Petasia bersama Wakil Bupati langsung bergeser ke rumah jabatan Wakil Bupati guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.

Usai kejadian itu diketahui pelantikan tetap dilanjutkan, karena situasi masih dapat dikendalikan. Kegiatan pelantikan berakhir pukul 16.00 Wita. Sampai sekarang belum diketahui apa penyebab Asrar marah-marah. Pihak berwajib masih enggan memberikan keterangan terkait hal tersebut.

"Oh iya nanti kami kabari perkembangannya," ujar AKBP kepada Liputan6.com.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.