Sukses

Liburan di Palembang, Jangan Lupa Mampir ke Kampung Ikan Hias

Pemkot Palembang akan mengembangkan bisnis budidaya ikan hias menjadi sentra wisata.

Liputan6.com, Palembang - Bagi turis yang ingin berlibur ke Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ada salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi, yaitu Kampung Ikan Hias.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan menyulap salah satu kawasan di Kecamatan Ilir Timur II Palembang menjadi Kampung Ikan Hias agar lebih menarik. Para pelancong pun bakal menikmati liburan, terutama saat pagi hari.  

Kampung Ikan Hias yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo Palembang ini akan diresmikan pada 28 Januari 2018 mendatang.

Di kampung ini, para turis bisa cuci mata melihat banyaknya jenis ikan hias dengan corak warna-warni.

Wali Kota (Wako) Palembang, Harnojoyo mengatakan, Kampung Ikan Hias akan jadi salah satu miniatur program Kotaku dan Palembang Emas.

Peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palembang 2018 ini melihat potensi Kampung Ikan Hias untuk menarik minat turis, baik dari provinsi di Indonesia maupun dari mancanegara.

"Disana akan jadi tempat bagi para pencinta ikan hias. Warga sekitar yang sudah membudidayakan ikan hias," ucap dia, kepada Liputan6.com, Jumat, 26 Januari 2018.

"Kampung Ikan Hias diharapkan bisa lebih mengembangkan usahanya. Jadi salah satu sentra wisata Palembang," ujar Harnojoyo.

Pemkot Palembang rencananya akan memberikan akuarium dan etalase bagi para pedagang di Kampung Ikan Hias.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemasok Terbesar

Sebagian kawasan budi daya ikan hias yang masih menumpang di lahan warga, akan dibeli oleh Pemkot Palembang.

"Kita akan masukkan biaya khusus untuk pembebasan lahan Kampung Ikan Hias. Nanti masuknya ke anggaran tahun 2019, karena anggaran sekarang sudah tersusun sejak tahun lalu," ujarnya.

Harnojoyo juga mengajak para warga untuk rutin mengadakan gotong royong, agar daerah rawa di Kampung Ikan Hias bebas dari enceng gondok, dan bisa dimanfaatkan jadi lahan budi daya ikan.

"Pengunjung nanti bisa memilih sendiri, jenis ikan apa yang mau dibeli. Hobi ikan hias juga bisa mendongkrak pendapatan warga sekitar," ucapnya.

Salah satu alasannya baru membidik Kampung Ikan Hias ini sebagai sentra wisata, karena baru ada laporan dari warga terkait budi daya tersebut.

Faisal AR, Camat Ilir Timur II Palembang mengatakan, sudah lebih dari 10 tahun, para warga sekitar menggeluti bisnis budi daya ikan hias, namun memang belum dikembangkan lebih besar.

Ia mengakui, baru kali ini para pebisnis budidaya ikan hias mendapatkan perhatian dari Pemkot Palembang.

"Ada yang masih pakai lahan pribadi dan lahan kosong punya warga sekitar. Penjualannya juga sudah menyebar di Palembang," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Adu Ikan Jantan

Bahkan, pedagang ikan hias di Pasar 16 Ilir, yang merupakan pasar tradisional terbesar di Palembang, memasok ikan hias dari Kecamatan IT II, Palembang.

Hanya saja, lantaran masih dalam skala kecil, budi daya ikan hias ini belum bisa menembus pasar nasional. Namun, dengan adanya Kampung Ikan Hias, warga sekitar bisa terbantu untuk mengembangkan usahanya lebih besar.

"Beberapa warga meminta kita untuk mengembangkan tempat usahanya menjadi lebih menarik. Jadi kita usulkan ke Wako Palembang, Harnojoyo, dan direspons dengan baik," katanya.

Mirna (42), salah satu pedagang ikan hias di Kecamatan IT II, Palembang, mengatakan peminat ikan hias sekarang jauh lebih sedikit dibandingkan beberapa tahun lalu.

Biasanya peminat ikan hias berasal dari kalangan anak muda. Terlebih, ikan hias jantan yang biasa digunakan untuk diadu.

Sedangkan ikan tempalo betina sering dibeli pelanggannya untuk mengurangi jentik nyamuk di bak mandi, atau di akuarium.

"Yang paling laris memang ikan tempalo, ciri khas ikan aduan dari zaman dulu," ujarnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Peminat Menurun

Salah satu faktor menurunnya penjualan ikan hias, lanjut Mirna, karena anak muda sekarang lebih suka bermain telepon genggam daripada memelihara ikan hias.

"Pangsa pasar kami semakin menurun dan lesu. Jadi tidak seramai dulu penjualannya, perputaran penjualan ikannya lama,” katanya.

Penjualan ikan hias dalam satu harinya saja sering tidak menentu, terkadang ada yang laku, tak sering tidak ada pembeli.

Kendati pangsa pasarnya menurun, warga Jalan RE Martadinata, Palembang ini, tetap ingin menjual ikan hias, karena ada saja peminatnya di kawasan tempatnya berjualan.

"Dulu di sini banyak yang jual ikan hias, tapi sekarang cuma saya yang bertahan. Usaha ini dirintis dari suami saya sejak kuliah, jadi sayang kalau ditinggalkan," ungkapnya.

Beberapa jenis ikan hias yang dijualnya seperti ikan mas, ikan pedang, ikan Golden Black, ikan Black Moly, ikan tempalo dan lainnya.

Beberapa jenis ikan dibelinya di lokasi Kampung Ikan Hias. Ada juga yang harus didapatkan dari luar Sumatera.

"Kalau ada Kampung Ikan Hias nanti, semoga bisa mengangkat kembali perdagangan ikan hias di Palembang. Karena sudah jarang yang berminat," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.