Sukses

Akhir Tragis Nelayan Kolaka Terjerat Cinta Terlarang

Terbakar cemburu dan merasa direndahkan, pelaku nekat membunuh kakek nelayan di Kolaka itu.

Liputan6.com, Kolaka - Seorang nelayan di Desa Labuang, Kelurahan Wolo, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, dibunuh rekannya sesama nelayan di pinggir pantai saat melaut, Rabu, 24 Januari 2018, sekitar pukul 16.00 Wita. Alasannya, pelaku merasa istrinya direbut korban.

Pelaku diketahui bernama Sudir (50), sedangkan korban bernama Suardi (60). Keduanya merupakan nelayan yang sehari-harinya melaut di Pulau Pisang, lokasi kaya ikan di Kecamatan Wolo.

Sudir, awalnya tak berniat membunuh korban, meskipun sebenarnya sudah menaruh dendam sejak 2008. Saat itu, pelaku dan istrinya sudah cekcok.

Di tengah cekcok rumah tangga, korban dianggap pelaku mengambil kesempatan. Saat itu, istri pelaku dan korban mulai menjalin asmara meskipun harus main kucing-kucingan dengan pelaku.

Puncak dari dendam yang disimpan sejak sembilan tahun silam, terjadi ketika keduanya berada di pesisir Pulau Pisang. Ketika itu, Sudir melihat korban yang dianggap bersikap merendahkan derajatnya sebagai laki-laki.

Tanpa berpikir panjang, pelaku langsung mendekati korban, mengambil parang yang ada di dalam perahu lalu menebas korban beberapa kali. Akibat mengalami luka robek pada beberapa bagian tubuhnya, korban langsung meninggal saat itu juga.

"Pelaku lalu pulang ke rumah, memberitahukan kepada keluarganya jika sudah membunuh rekannya sendiri," ujar Kapolsek Wolo, Iptu A Rakhman S, Kamis, 25 Januari 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Pembunuhan

Sore itu, pelaku tidak menyangka akan menghabisi korban. Keduanya memancing di atas perahunya masing-masing yang jaraknya berdekatan di sekitar Pulau Pisang.

Tidak berapa lama, pelaku mendengar korban yang merupakan tokoh masyarakat nelayan "Mina Bahari", berteriak ke arahnya. Saat itu, pelaku mengartikan teriakan korban sebagai ledekan.

"Tidak hanya itu, dia (Suardi) menurunkan celananya ke arah saya memperlihatkan bokongnya, saya emosi langsung dekati dia," ujar Sudir di depan polisi.

Karena sudah telanjur sakit hati, pelaku langsung menyalakan mesin perahunya dan menuju ke arah korban. Pelaku langsung menabrakkan perahunya ke perahu yang dikemudikan korban. Saat itu juga, Suardi kehilangan keseimbangan dan terbanting di atas perahunya.

"Saya langsung ambil golok, baru saya potong dia," ujar Sudir.

Akibatnya, pelaku mengalami luka parah di bagian jari tangan, leher, dan kepala. Dari lukanya, korban seperti mendapatkan hantaman keras dengan benda tajam.

 

3 dari 3 halaman

Penangkapan Tanpa Perlawanan

Setelah membunuh, pelaku lalu pulang ke rumah dan memberitahukan keluarganya. Keluarga pun langsung bergerak menjemput korban dibantu dengan tetangga dan anggota kepolisian.

Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa di atas perahunya. Ketika itu, korban sudah dalam kondisi terbaring kehabisan darah.

"Pelaku ditangkap di rumahnya oleh anggota kami," ujar Kapolres Kolaka, AKBP Didik Supranoto, Kamis, 25 Januari 2018.

Kapolres mengatakan, pelaku dikenakan Pasal 338 KUHP terkait penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Meskipun sudah menaruh dendam, pembunuhan yang dilakukan pelaku tidak direncanakan sebelumnya.

"Dia emosi, karena istrinya merasa direbut. Sudah lama mereka berdua cekcok. Mungkin merasa emosi dan merasa diejek, ya pelaku langsung menghabisi korban," ujar Kapolres.

Korban diketahui meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil. Menurut tetangganya, korban sehari-harinya terkenal suka bergaul dan periang meskipun sudah lanjut usia.

Simak video pilihan berikut ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.