Sukses

Pagi yang Menggigil di Kaki Gunung Kerinci

Pemetik teh berbagi rahasia waktu terbaik untuk berburu matahari pagi sempurna yang menggigil di kaki Gunung Kerinci.

Liputan6.com, Padang - Hamparan perkebunan teh sepanjang mata memandang menjadikan keindahan tersendiri ketika melihat gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia, Gunung Kerinci.

Tempat itu menjadi salah satu tempat indah untuk menikmati matahari yang menyapa pagi. Terletak di ketinggian 600 - 1000 meter di atas permukaan laut, tempat itu berada di Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, berjarak sekitar kurang lebih 180 km dari kota Padang.

Udara dingin sekitar 15 derajat Celcius cukup membuat tubuh menggigil. Meskipun begitu, perjuangan menghangatkan badan bisa terbayar lunas saat memandang hijaunya perkebunan teh dan melihat Gunung Kerinci dari kejauhan.

Untuk mendapatkan pengalaman pagi mengasyikkan di kaki Gunung Kerinci, pastikan membawa perbekalan yang cukup, seperti jaket untuk melawan dingin dan kamera untuk mengabadikan pemandangan.

Pukul 05.00 hingga 06.00 pagi adalah waktu terbaik untuk melihat matahari timbul dari ufuk timur. Saat itu, Gunung Kerinci menampilkan pesonanya lebih sempurna karena setelah itu, Gunung Kerinci biasanya akan ditutupi awan.

"Pagi hari adalah waktu terbaik melihat pesona keindahan Gunung Kerinci dan hamparan perkebunan teh, karena setelah siang tidak terlihat lagi karena ditutupi awan," ujar Fajriah salah seorang warga yang bekerja sebagai pemetik teh kepada Liputan6.com, pada Sabtu, 13 Januari 2018.

Saksikan video pilihan berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Wisata Solok Selatan

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan berencana akan terus mengambangkan potensi wisata. Selain kawasan Seribu Rumah Gadang, Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria mengatakan, treking di kebun teh merupakan kegiatan yang potensial mendatangkan wisatawan ke Solok Selatan.

"Keberadaan dan keindahan kebun teh membuat Solok Selatan menjadi lebih indah dan dikenal banyak orang. Kita akan terus kembangkan," tutur Muzni.

Muzni mengatakan Pemkab Solok Selatan akan menggenjot pembangunan infrastruktur pendukung agar wisatawan mudah datang ke Solok Selatan. Infrastruktur itu berupa jalan raya, jembatan menuju tempat wisata, dan jalan penghubung antarkabupaten.

Ia mengatakan sekitar Rp 35 miliar untuk membangun masjid agung di lahan seluas 4,6 hektare, telah dianggarkan. Targetnya, masjid itu bisa diselesaikan dalam dua tahun untuk kapasitas 4.000 jemaah di kawasan Sangir ini.

"Ini untuk menarik wisatawan datang ke sini," kata Muzni.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.