Sukses

Cerita Yon Koeswoyo Buat Lagu Nusantara Terinspirasi Bung Karno

Lebih dari 10 tahun, dokter Heru menjadi bagian dari perjalanan hidup Yon Koeswoyo, sang vokalis Koes Bersaudara dan Koes Plus.

Liputan6.com, Cirebon - Kiprah musikus legendaris Indonesia, Yon Koeswoyo sang vokalis Koes Bersaudara dan Koes Plus, menyisakan kenangan dan banyak cerita menarik yang tidak terlupakan oleh para sahabat. Salah satunya mantan Direktur RSUD Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat, dokter Heru Purwanto.

Lebih dari 10 tahun, Heru menjadi bagian dari perjalanan hidup Yon Koeswoyo. Dalam setiap kunjungannya, Heru selalu diajak bernyanyi, hingga makan bersama dengan keluarga Yon Koeswoyo.

"Mas Yon itu suka makan soto kudus. Kalau di Cirebon, sukanya makan empal asam, tapi makannya tidak banyak karena saya larang makan banyak daging," ucap Heru, kepada Liputan6.com, Minggu, 7 Januari 2018.

Di tengah kesempatan Heru berkunjung, Yon Koeswoyo mengajak Heru berduet dengan menggunakan alat musik piano. Namun, saat itu, Yon Koeswoyo meminta untuk menyanyikan lagu The Beatles.

Heru mengaku ditanyai lagu The Beatles yang dikuasainya. Dia menjawab "Hey Jude" dan "Let It Be". Tak lama kemudian, Yon Koeswoyo pun memainkan pianonya.

"Saya tanya mas Yon ini lagunya Koes Plus kok sepertinya mirip dengan Beatles ya. Almarhum jawab, 'Ya, memang waktu pertama kali bahkan pernah dipenjara saya membawakan lagi Beatles," katanya.

Yon Koeswoyo, sempat cerita pernah dipenjara lantaran musik yang dibawanya kebarat-baratan. Koes Plus yang saat itu masih bernama Koes Bersaudara, menurut Heru, juga pernah mendapat komentar pedas dari Presiden pertama RI, Sukarno atau Bung Karno, terkait lagunya yang dianggap tidak memiliki unsur Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lagu Bertema Nusantara pun Tercipta

Namun demikian, Yon Koeswoyo bersama saudara-saudaranya mengaku bangga pernah mendapat komentar dari Sukarno hingga dipenjara karena membuat lagu ke barat-baratan alias musik "ngak ngik ngok".

Yon bersama tiga saudara kandungnya, yakni Tonny Koeswoyo, Nomo Koeswoyo, dan Yok Koeswoyo, mendekam di sel nomor 15 di Penjara Glodok, Jakarta, pada 29 Juni 1965.

"Waktu itu kata mas Yon, Bung Karno pernah bilang kenapa tidak ciptakan lagu bernuansa Indonesia sampai akhirnya mereka dipenjara. Tapi, justru mereka bangga dengan Bung Karno," ujarnya.

Heru menuturkan, kebanggaan Yon Koeswoyo dan Koes Bersaudara dipenjara oleh Sukarno karena lagu menginspirasi mereka membuat lagu bertema nusantara. Menggambarkan tentang suasana alam Indonesia, kultur, budaya hingga kearifan lokalnya.

Dengan nuansa pop khas Koes Plus, 900 lebih lagu pun mampu diciptakan Koes Plus hingga melegenda. Koes Plus juga mengolaborasi lagu genre pop dengan nuansa dangdut, keroncong serta musik khas Indonesia.

"Mas Yon juga pernah bilang, 'Pak dokter, lagu saya dibilang Bung Karno budaya Barat 'ngak ngek ngok' gitu, tapi kalau tidak ada Bung Karno, Koes Plus tidak bisa besar dan menciptakan lagu 'Nusantara'," tutur Heru.

Dari inspirasi Sukarno, nama Koes Plus mulai banyak dikenal hingga mampu menciptakan lebih dari 100 lagu bertema alam. Bahkan, sepanjang karier bermusik, Koes Plus juga mendapat berbagai macam penghargaan.

Yang unik, imbuh Heru, alasan mendapat penghargaan kepada Koes Plus karena lagunya banyak dan memasukkan semua unsur. Namun, kreativitas Koes Plus tersebut tidak bisa ditiru musikus luar negeri.

"Kalau Koes Plus bisa menyanyikan lagu seperti The Beatles, mereka musisi Barat tidak bisa bawakan lagu nuansa dangdut, keroncong dan yang khas Indonesia. Tapi, Koes Plus bisa," tutur Heru.

 

3 dari 3 halaman

Musikus Legendaris yang Hobi Melukis

Tidak hanya bernyanyi dan menciptakan lagu, Yon yang bernama asli Koesyono Koeswoyo juga memiliki hobi lain di bidang seni, yakni melukis. Heru mengaku, pernah diajak mengelilingi rumah Yon Koeswoyo, di situ dia ditunjukkan karya lain selain musik.

"Lukisannya banyak ada di satu ruangan seperti galeri lukisnya gitu dan saya kagum sama karya lukisnya," katanya.

Namun, menurut Heru, lukisan yang dibuat Yon Koeswoyo semasa hidupnya, sebagian besar hanya menjadi hiasan mengisi rumahnya. Yon yang merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara pasangan Raden Koeswoyo dan Rr. Atmini asal Tuban, Jawa Timur itu tidak pernah memamerkan karya lukisnya kepada publik.

Menurut Heru, Yon Koeswoyo adalah musikus yang memiliki semangat nasionalisme tinggi. Meski dalam perjalanannya banyak rintangan, tidak menyurutkan semangat Yon Koeswoyo bangga dengan Indonesia.

Kini, Yon Koeswoyo telah berpulang. Ia wafat di kediamannya, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat, 5 Januari 2018, sekitar pukul 05.50 WIB. Yon meninggal dunia dalam usia 77 tahun lantaran mengidap penyakit komplikasi diabetes yang dideritanya dalam dua tahun terakhir.

Almarhum meninggalkan empat anak dari dua pernikahannya, bersama Damiana Susi, yakni Gerry Koeswoyo dan David Koeswoyo. Bersama Bonita Angela, yakni Bela Aron dan Kenas.

Pemakaman jenazah almarhum Yon Koeswoyo berlangsung pada Sabtu, 6 Januari 2018, sekitar pukul 08.00 WIB, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Vokalis Koes Bersaudara dan Koes Plus itu dimakamkan satu liang lahat dengan kakaknya tercinta, Tonny Koeswoyo. Makam Yon juga berada tepat di sebelah makam kedua orangtuanya, yakni Raden Koeswoyo (ayah) dan Rr. Atmini (ibu), sebagaimana wasiatnya sewaktu masih hidup.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.