Sukses

Penyerang Misterius Coba Bakar Istana Siak, Apa Motifnya?

Kepolisian Riau menemukan botol, tapi belum bisa dipastikan apakah ada kaitannya dengan upaya pembakaran Istana Siak.

Liputan6.com, Siak - Orang tak dikenal berupaya membakar Istana Siak, Provinsi Riau. Beruntung, api tak menyebar dan melumat seisi peninggalan Kerajaan Melayu Islam itu pada Senin sore tadi, dan hanya membakar patung replika sultan serta tirai penutup bagian depan.

"Masih dilakukan olah tempat kejadian perkara, nanti dikabari kalau ada perkembangan," ucap Kapolres Siak, Ajun Komisaris Besar Polisi Barliansyah, Senin (8/1/2018) malam.

Hingga kini, kepolisian belum mengidentifikasi siapa pelaku pada sekitar pukul 15.00 WIB. Yang jelas, Barliansyah menegaskan ada pihak yang sengaja mencoba membakar istana yang berada di pinggir Sungai Siak itu.

"Ada upaya pembakaran, lagi diselidiki siapa pelakunya," Barliansyah menegaskan.

Informasi dirangkum, kejadian berlangsung sekitar pukul 14.45 WIB. Api dengan cepat dipadamkan penjaga Istana Siak, sehingga kebakaran tak meluas atau merembet ke sisi bangunan lainnya.

Di lokasi, kepolisian menemukan botol tapi belum bisa dipastikan apakah ada kaitannya dengan upaya pembakaran. Juga diperiksa rekaman CCTV yang terpasang di Istana Siak untuk mengidentifikasi pelaku.

Selain itu, kepolisian juga memeriksa beberapa penjaga Istana Siak untuk mengetahui siapa saja yang masuk pada petang itu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menarik Perhatian Warga

Upaya pembakaran Istana Siak mengundang perhatian warga sekitar. Hanya saja masyarakat tidak bisa masuk karena istana langsung ditutup untuk umum setelah Satuan Reserse Kriminal Polres setempat datang.

Sekadar informasi, istana ini bernama Siak Sri Inderapura atau Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Matahari Timur. Istana ini merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.

Istana ini merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun 1893. Kini, istana ini masuk wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Siak.

Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari empat istana, yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

3 dari 3 halaman

Arsitektur Campuran Melayu, Arab, dan Eropa

Istana Siak memiliki arsitektur bercorak Melayu, Arab, dan Eropa. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang, yaitu ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, dan ruang tamu untuk perempuan.

Selain itu, satu ruangan di samping kanan adalah ruang sidang kerajaan. Tempat itu juga digunakan untuk ruang pesta.

Sementara di lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan yang berfungsi untuk istirahat sultan serta para tamu istana. Di puncak bangunan terdapat enam patung burung elang sebagai lambang keberanian Istana Siak.

Pada halaman Istana Siak masih dapat dilihat delapan meriam menyebar ke berbagai sisi-sisi halaman istana. Selanjutnya di sebelah kiri belakang istana terdapat bangunan kecil yang dahulunya digunakan sebagai penjara sementara.‎

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.