Sukses

Ombak Besar Mendadak Gulung Para Pemancing di Pantai Selatan

Ada mitos yang tersebar di masyarakat bahwa pantai selatan Garut jelang akhir tahun makin berbahaya.

Liputan6.com, Garut - EP (18), seorang pemancing dari Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, meninggal dunia setelah tergulung ombak Pantai Cetut, Sancang, Kabupaten Garut, pada Senin, 25 Desember 2017.

"Kejadiannya sekitar pukul 11.45 siang," ujar Kasatpolair Polres Garut AKP Tri Andri.

Ia menuturkan, korban awalnya bersama AP, kakak kandungnya, serta DE dan FI yang merupakan tetangga korban pergi memancing di area pantai yang berada dalam pengawasan BKSDA Sancang itu sekitar pukul 10.00 WIB. Bersama mereka, Supriatna (20) dan Abang Miun (35) ikut ke pantai.

"Awalnya, empat orang yang turun mancing, sedangkan dua orang lainnya memilih di bibir pantai," kata dia.

Sekitar pukul 11.45 WIB, tiba-tiba ombak besar datang dan menggulung para pemancing hingga beberapa meter dari bibir pantai.

"Deburan ombaknya cukup kuat hingga menggulung mereka," kata dia.

Para pemancing yang tergulung ombak sontak menyelamatkan diri. Namun, hanya EP yang tidak selamat walau teman-temannya berusaha menolong.

"Dikarenakan panik, badan korban sempat terlilit tali pancingan susah bergerak, hingga akhirnya korban tidak bisa menyelamatkan diri," ujar Andri.

Lima rekan EP yang berhasil menyelamatkan diri langsung beranjak ke pesisir pantai yang lebih dangkal. Tidak lama kemudian, regu penolong yang dibantu petugas Kecamatan Cihurip mengevakuasi korban.

"Korban (EP) dinyatakan meninggal dunia di tempat di lokasi kejadian," kata Andri. Para korban selamat selanjutnya dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis.

Saksikan video pilihan berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalur Wisata Berbahaya

Pada kesempatan berbeda, Kasat Lantas Polres Garut AKP Erik Bangun Prakasa menyatakan, jalur wisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat, cukup berbahaya karena medan berada di ketinggian dengan kontur tanah yang rawan longsor. Oleh karena itu, pengendara harus hati-hati saat melintasinya.

"Jalur wisata di Garut ini sangat ekstrem," kata Erik di Garut, Selasa (26/12/2017), dilansir Antara.

Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki banyak tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bus pariwisata.

Menurut dia, jalur wisata yang cukup berbahaya dan perlu diantisipasi di antaranya, wisata air panas Darajat di Kecamatan Pasirwangi dan wisata alam di kawasan Gunung Papandayan.

"Ada beberapa titik yang harus diwaspadai, yaitu jalur wisata Puncak Darajat, Papandayan, dan jalur selatan," katanya.

Ia mengingatkan, kendaraan yang akan melintasi jalur itu harus dalam kondisi baik, terutama memeriksa terlebih dahulu fungsi rem untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

"Saya merekomendasikan kendaraan harus sehat, rem harus dicek," katanya.

Ia menyampaikan, jajarannya telah disiagakan di jalur maupun lokasi wisata untuk pengamanan, Selain itu, pengaturan arus lalu lintas kendaraan. Bahkan, lanjut dia, ia memerintahkan anggotanya untuk memeriksa kelayakan bus pariwisata yang akan menuju jalur wisata tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

"Jika tidak layak jalan, maka akan dibalikarahkan, atau dilakukan penilangan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.