Sukses

Nasib Sopir Mobil yang Terombang-ambing di Sungai Brantas

Setelah dua hari pencarian, sopir mobil nahas yang terjun tak sengaja ke Sungai Brantas berhasil ditemukan. Bagaimana kondisinya?

Liputan6.com, Mojokerto - Pengemudi mobil nahas yang terjun ke DAM Rolak Songo, Sungai Brantas, dua hari lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Korban tenggelam di Sungai Brantas yang bernama lengkap Supoidi (53) itu ditemukan seorang pencari ikan dalam kondisi mengapung di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (20/12/2017).

Kapolsek Mojosari Kompol Herry Sucahyo mengatakan Polsek Mojosari mendapat laporan penemuan jasad pria di Sungai Brantas sekitar pukul 07.00 WIB. Selang beberapa saat, informasi itu langsung menyebar dan didengar oleh petugas Polsek Tarik, Sidoarjo.

"Iya benar, itu korban tenggelam di DAM Rolak Songo. Atas permintaan pihak Polsek Tarik, selanjutnya jenazah dibawa ke RS Citra Medika untuk divisum dan identifikasi dari keluarga," tutur Herry.

Saat dikonfimasi, Kapolsek Tarik AKP Sugianto membenarkan identitas jenazah pria yang ditemukan itu adalah Supoidi, warga Desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Saat ini, jenazah sudah dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan.

"Tadi sudah dilakukan identifikasi oleh keluarga, jadi benar bahwa yang bersangkutan (jenazah) adalah Supoidi," kata dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kendala Pencarian Korban

Sugianto menambahkan, kondisi jenazah sudah hampir tak bisa dikenali. Tubuhnya mengembung karena terlalu lama terendam di dalam air. Namun, pihak keluarga tetap bisa mengenalinya dari beberapa ciri tubuh dan pakaian yang dikenakan.

"Alhamdulillah sudah ketemu, pencariannya kan sampai dua hari sejak insiden itu terjadi," ucap Sugianto.

Dalam proses pencarian jenazah korban yang tenggelam bersama mobil Toyota Kijang LGX Silver miliknya, tim Basarnas Surabaya dan relawan lainnya sudah menyisir tiap sisi sungai Brantas menggunakan perahu karet.

Namun, tingginya gelombang dan aliran sungai menjadikan proses tersebut menjadi lebih sulit.

 

3 dari 4 halaman

Mobil Terombang-ambing di Sungai Brantas, 2 Orang Terjebak

Sebelumnya, seorang pria yang diketahui bernama Supoidi (53) dan kemenakannya terombang-ambing di tengah derasnya aliran pintu air sungai Brantas, Rolak Songo, Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Senin (18/12/2017). Hal itu terjadi setelah mobil Toyota Kijang LGX warna silver yang mereka kendarai terperosok saat parkir di tepi sungai.

Supoidi merupakan warga Desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo tewas terseret derasnya arus sungai. Sementara keponakannya, Helmi Abdillah (8) berhasil diselamatkan setelah warga melempar ban pelampung.

Saksi mata Edi mengatakan, saat itu korban memarkir mobilnya di sebelah utara sungai, mereka lantas makan rujak manis di salah satu lapak pedagang kaki lima di sekitar lokasi kejadian. Setelah selesai, korban beranjak ke dalam mobil untuk pulang.

"Pas mesin dinyalakan, mobilnya langsung maju dan menabrak pagar besi pembatas," kata Edi.

4 dari 4 halaman

Proses Penyelamatan

Supo dan keponakannya yang berada dalam mobil pun terjun dari ketinggian 15 meter. Derasnya aliran di pintu air membuat mereka terombang-ambing.

"Sekitar 50 meter dari tepi sungai, keponakannya ini keluar lewat jendela mobil terus teriak minta tolong, warga langsung melemparnya dengan ban pelampung," Edi memaparkan.

Bocah kelas dua SD itu pun akhirnya berhasil diselamatkan. Tapi nahas bagi Supo, dia tersapu derasnya gelombang air di Dam Rolak tersebut. Supo dan mobilnya tenggelam di tengah sungai Brantas dan belum ditemukan.

"Warga cuma bisa menolong dengan melempar ban saja, lah kondisinya deras sekali arusnya jadi enggak ada yang berani," ucap Edi.

Sementara itu, setelah berhasil dievakuasi, Helmi langsung dilarikan ke rumah sakit Emma, Kelurahan Wates, Mojokerto untuk mendapat perawatan intensif. Dia terlihat lemas usai berjuang menantang maut, sambil sesekali mengerang kedinginan.

Pihak rumah sakit juga melakukan foto rontgen bagi Helmi untuk mengetahui kondisi organ dalam tubuhnya. Sejumlah perawat yang menangani Helmi belum ada yang dimintai komentar soal kondisinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.