Sukses

Rahasia Pohon Flamboyan Berderai Air Mata di Baubau

Warga Baubau menyebut pohon Flamboyan itu sebagai pohon menangis. Apa rahasia di balik pohon keramat itu?

Liputan6.com, Baubau - Ratusan warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara sempat geger dengan penemuan pohon di Jalan Poros Bataraguru, Kecamatan Murhum. Pohon ini tiba-tiba mengeluarkan air terus-menerus sejak Selasa, 12 Desember 2017, pukul 17.30 Wita.

Hingga Kamis, 14 Desember 2017, air ini tak berhenti mengalir dari salah satu anak cabangnya. Pohon yang mengeluarkan air berwarna bening itu, sejak ditemukan, mulai dikerumuni warga Baubau yang penasaran.

Warga heran dengan mengapa air bisa keluar dari salah satu anak cabang pohon itu. Aliran air dari pohon itu mencapai satu meter dari lokasi pohon itu berdiri.

Pada awal ditemukan, sebagian warga Baubau berebutan mengambil air, menaruh di dalam botol lalu membawa pulang ke rumah.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pohon Keramat Bisa Memberi Berkah?

Warga menyebut pohon Flamboyan yang tumbuh di sisi jalan raya itu sebagai pohon menangis. Malah, beberapa warga yang lewat sempat menyentuh batang pohon sambil komat-kamit membacakan doa.

"Wih, pohon ini menangis terus. Rawan ini, pasti ada apa-apanya ini pohon," ujar La Ojo, salah satu warga di Jalan Murhum.

Bukan hanya La Ojo, warga yang penasaran lalu memadati lokasi untuk melihat dan menyaksikan langsung air keluar dari pohon itu. Banyak warga yang kemudian menduga, pohon ini memiliki penunggu dan bisa memberikan berkah.

Namun, banyak yang menyangsikan jika pohon ini bertuah. Sebab, menurut warga ada beberapa jenis pohon yang kulitnya bisa menyimpan air.

"Kan ada pohon yang bisa simpan air, tapi herannya ini pohon airnya keluar terus," ujar warga lainnya.

3 dari 3 halaman

Rahasia di Balik 'Pohon Keramat'

Setelah beberapa hari mengeluarkan air, sejumlah warga sekitar mulai mencari kesempatan. Setiap pengunjung yang mendekat, mulai dimintai mahar alias bayaran.

Dengan berdalih sumbangan seikhlasnya, oknum meminta bayaran kepada pengunjung yang mengambil air dari cerukan cabang pohon itu. Namun, ada saja yang mau memberikan sumbangan itu, ada yang membayar Rp 1000 hingga Rp 5000 untuk sebotol air.

Menyikapi hal ini, PDAM kemudian mengambil sikap. Saluran air di wilayah Jalan Murhum lokasi pohon itu berdiri dimatikan selama beberapa jam.

Setelah saluran air dimatikan, air yang sebelumnya terus muncul di pohon itu langsung berhenti dan dahan pohon kembali mengering. Ternyata, air yang muncul di celah-celah pohon dan dianggap keramat itu hanyalah air pipa PDAM yang bocor tepat di bawah pohon.

"Namun, karena mungkin pipa tertanam di dalam tanah dan batang pohon menyerap air jadi warga melihat itu seperti air keramat," ujar salah satu petugas PDAM.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.