Sukses

Nyawa Calon Pengantin Terenggut di Danau Angker

Sang calon pengantin sempat melempar ban ke permukaan danau angker sebelum akhirnya menceburkan diri ke dalamnya.

Liputan6.com, Banjarnegara - Mestinya, akhir Desember nanti bakal menjadi hari penuh sukacita bagi keluarga Afif Arifudin (21) warga Desa Wanadri RT 3 RW 1, Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia resmi menjadi calon pengantin.

Syawal lalu, Afif sekeluarga meminang sang pacar. Disepakati kemudian, mereka akan meresmikan hubungan kasih itu di pelaminan pada akhir Desember ini. Kabar sudah tersiar. Dokumen pernikahan pun mulai dipersiapkan dengan meminta rekomendasi ke pemerintah desa Wanadri.

Sang calon pengantin pria yang berprofesi sebagai sopir truk angkutan pasir pun semakin getol bekerja. Seperti biasa, pada Selasa sore, 5 Desember 2017, Afif mengantre pasir putih di kawasan pertambangan pasir putih Saga Desa Wanadri yang dikenal angker. Saat itu, pasir baru terisi separuh.

Cuaca saat itu begitu panas. Afif dan rekannya kemudian menyegarkan diri dengan berenang di salah satu danau bekas tambang pasir. Saat bermain di air, ada saja hal-hal yang menantang.

Seusai mencebur ke danau, Afif naik ke salah satu tebing pinggi danau. Sebelum terjun, Afif melempar ban dalam yang ia gunakan sebagai pelampung. Kemudian, ia terjun bebas.

Nahas, saat terjun itu, ia gagal meraih ban yang tertiup angin dan menjauh. Afif pun tenggelam dan raib di danau angker sedalam 3-10 meter itu.

"Mungkin dia juga kecapekan sehingga tenggelam. Kasihan, padahal dia mau menikah bulan ini," ujar Kepala Desa Wanadri, Rianto, saat dihubungi wartawan, Rabu, 6 Desember 2017.

Mendapati Afif tenggelam, rekannya berupaya menolong. Namun, hanya sekali Afif terlihat menggapai, setelah itu keberadaan Afif tak tampak lagi di permukaan. Air danau angker yang biru itu menelan sang calon pengantin ke dasar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Doa-doa di Kawasan Danau Pasir Putih yang Wingit

Koordinator Search and Rescue Unit (SRU) Radio Antar Penduduk Indonesia (SRU) Banjarnegara, Tejo Sumarno mengatakan pencarian langsung dilakukan oleh rekan korban dan warga setempat. Korban sempat ditarik dengan tali, tapi kembali terlepas.

Menjelang petang, tim SAR gabungan tiba di lokasi dan langsung mencari. Namun, mereka terhambat ketiadaan penyelam ahli. Hingga malam hari, pencarian dari permukaan terus dilakukan sampai akhirnya dihentikan sekitar pukul 21.00 WIB.

"Yang membuat kita kesulitan itu kendalanya ada pada penyelam. Jadi kita di Banjarnegara kan ahlinya hanya ada satu orang. Tetapi sekarang sedang di Jakarta, sedang dinas," ujar Tejo.

Lantas, tim SAR gabungan dan warga berinisiatif menyedot danau angker dengan sejumlah mesin penyedot air dan pasir. Tetapi, penyedotan itu tak banyak berpengaruh lantaran debit air di danau dengan luasan ratusan meter persegi itu terlalu tinggi. Berjam-jam disedot, air hanya surut 20 sentimeter.

Saat penyedotan itu pula, didatangkan para tetua dan tokoh agama untuk menggelar doa-doa. Menurut Tejo, hal itu dilakukan lantaran kawasan tambang pasir Saga dikenal wingit atau danau angker.

Letaknya yang jauh dari permukiman penduduk juga menyebabkan tempat itu dipercaya masih banyak lelembut atau sejenis makhluk astral yang menghuni danau-danau. Apalagi, kawasan ini berada di tengah hutan belantara.

"Ya, doa-doa biasa. Jadi tidak ada bakar menyan atau kembang-kembang. Hanya doa-doa saja," dia menerangkan.

Doa-doa juga yang dipanjatkan agar tim pencari selamat dan korban secepatnya ditemukan. Namun sampai dihentikan, korban tetap belum ditemukan. Tim SAR dan warga pun memutuskan untuk bermalam di lokasi.

3 dari 3 halaman

Nasib Calon Pengantin

Pencarian dilanjutkan keesokan harinya setelah datang bantuan dari tim SRU dari Badan Search and Rescue Nasinal (Basarnas) Pos SAR Cilacap. Personel SRU Basarnas dilengkapi dengan alat selam dan peralatan evakuasi standar lainnya.

Lantas, dua personel menyelam ke sekitar titik sang calon pengantin tenggelam. Sekitar pukul 08.10 WIB, Afif ditemukan 10 meter dari titik tenggelam dalam keadaan meninggal dunia.

"Korban ditemukan di kedalaman sekitar 5 meter," kata Komandan Basarnas Pos Cilacap, Moelwahyono.

Sang calon pengantin lantas dievakuasi dari danau dan diperiksa oleh personel Polres Banjarnegara dan Puskesmas Bawang. Kemudian, jenazah Afif dievakuasi ke rumah duka dan diserahkan kepada keluarganya.

Kawasan tambang pasir putih Saga, Desa Wanadri adalah depo terbesar pasir putih di Banjarnegara. Di kawasan ini terdapat puluhan danau angker yang terbentuk akibat penyedotan pasir.

Setelah aktivitas pertambangan, rupanya pengusaha sedot pasir tak menutup bekas galian sehingga terbentuklah danau-danau angker.

Meski baru kali ini jatuh korban manusia, keberadaan danau ini dinilai berbahaya. Apalagi, saat ini kawasan danau kerap menjadi kunjungan warga sekitar Desa Wanadri untuk berwisata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini