Sukses

Rebut Simpati Warga, Bayi Pengidap Harlequin Panen Bantuan

Rekening milik orangtua bayi penderita Harlequin ichthyosis sempat diblokir bank dengan saldo akhir Rp 12 ribu.

Liputan6.com, Kendari - Bayi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang terlahir dengan gejala kelainan Harlequin ichthyosis mulai mendapat simpati dari sejumlah warga. Bayi dengan gejala kulit melepuh itu lahir pada Jumat, 1 Desember 2017.

Sejak Senin kemarin, puluhan warga mulai menyambangi bayi yang mendapat perawatan khusus di Ruang PICU (Paediatric Intensive Care Unit) RSUD Bahteramas, Sulawesi Tenggara. Mereka tampak memberikan bantuan berupa uang tunai.

Kedua orangtua bayi itu, Jusman dan Je'ne, diketahui hanya berprofesi sebagai petani tradisional di lokasi transmigrasi Desa Lambodi Jaya, Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan membuat warga bersimpati kepada bayi yang terlahir dengan gejala langka itu.

Sukmawati, salah satu pemilik akun media sosial yang menjadi  penyalur bantuan, mengatakan sudah mendapat puluhan telepon. Hingga Selasa sore, sudah terkumpul bantuan sebesar Rp 12,3 juta.

"Yang telepon sudah ada sekitar 30 orang. Mereka rata-rata mau kasih langsung uangnya," ujar Sukmawati, Selasa, 5 Desember 2017.

Humas RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara, Masyita, juga membenarkan perihal banyaknya warga yang bersimpati. Ia juga memastikan biaya perawatan dan obat-obatan bayi akan ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Kalau biaya obat-obatan, perawatan dan dokter ditanggung negara. Bantuan masyarakat yang simpati untuk pihak keluarga yang ada di rumah sakit," kata Masyita.

Sementara ini tim dokter terus memantau kesehatan bayi yang belum diberi nama itu. Bayi pengidap Harlequin ichthyosis itu harus diletakkan di dalam inkubator karena kulitnya yang kering dan mengelupas.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rekening Orangtua Sempat Diblokir Bank

Rekening bank milik Jusman, orangtua bayi dengan gejala Harlequin ichthyosis diblokir pihak bank sejak beberapa bulan lalu. Saldo di rekening petani sayuran itu tersisa Rp 12 ribu saja.

Hal itu terungkap ketika warganet yang bersimpati dengan mengunggah rekening mereka hendak memindahkan bantuan uang tunai langsung ke rekening milik orangtua bayi.

"Saya telepon keluarga saya yang bekerja di bank milik orangtua si bayi, jadi sementara diuruskan itu," ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Karena rekening yang terblokir ini, sejumlah warganet yang sudah mengirimkan bantuan otomatis ditolak sistem bank. Sehingga sejumlah warga mempertanyakan kiriman mereka yang gagal masuk ke rekening orangtua bayi.

Ibu si bayi, Je'ne, mengatakan pihaknya berharap bayinya bisa tertolong. Pihaknya juga berharap besar kepada pihak rumah sakit. "Mudah-mudahan bisa sembuh karena saya selama hamil tiada kelainan yang saya rasakan," ujar Je'ne.

 

3 dari 3 halaman

Bantuan Dikirim Langsung ke Orangtua

Sementara itu, Direktur RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Yusuf Hamra mengatakan sudah mendapat laporan beberapa warga Kota Kendari yang mengunjungi bayi dengan gejala kelainan kulit langka itu. Pihaknya juga membenarkan bayi dengan gejala kulit melepuh dan terkelupas dikenal dengan Harlequin ichthyosis.

"Warga kita minta bijak, kalau bisa datang langsung ke rumah sakit ketemu keluarga si bayi," kata Yusuf Hamra.

Yusuf Hamra menegaskan, biaya rawat inap, obat-obatan dan perawatan rumah sakit sudah ditanggung negara. Sedangkan bantuan dari masyarakat akan diberikan untuk membantu kedua orangtua bayi.

"Kita berharap tidak ada salah persepsi. Kami sudah berusaha lakukan maksimal, kita tunggu hasil dokter saja," pungkas Yusuf Hamra.

Bayi dengan gejala Harlequin ichthyosis yang baru pertama kali ditangani di RSUD  Bahteramas Sulawesi Tenggara itu diketahui di bawah penangangan dokter spesialis anak. Pihak rumah sakit belum mendapat konfirmasi resmi dari dokter yang bersangkutan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.