Sukses

Usai Ujian, Ratusan Bocah SD dan Guru Diboyong ke Rumah Sakit

Peristiwa itu terjadi pukul 09.00 Wita setelah ujian sekolah berlangsung.

Liputan6.com, Palu - Sebanyak 700 murid dan guru sekolah dasar di Palu keracunan makanan. Peristiwa ini terjadi di SD IT Al Fahmi yang beralamat Jalan Gelatik, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, pada Senin, 4 Desember 2017.

"Kami mengalami mual disertai muntah setelah menyantap makanan nasi goreng katering,” keluh salah seorang korban, Nursehan, yang merupakan pengajar di SD Al Fahmi.

Menurut keterangannya, peristiwa itu terjadi pukul 09.00 Wita setelah ujian sekolah berlangsung. Para guru dan murid dihidangkan makanan katering yang telah dipesan sebelumnya.

Mendengar kabar keracunan ini, tim dari BPOM mendatangi SD IT Al Fahmi untuk mengambil sampel berupa nasi goreng yang disediakan pihak sekolah untuk diteliti.

Namun hingga kini, pihak BPOM belum memberi keterangan terkait penyebab kasus keracunan makan ini. Sementara itu, salah seorang dokter yang menangani kasus ini membenarkan bahwa para korban mengalami keracunan.

"Dari gejalanya yang disampaikan guru saat kejadian, korban diduga keracunan,” tutur Putri Michiko.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab Keracunan Belum Bisa Dipastikan

Grace, Humas RS Samaritan yang juga menangani sejumlah korban mengatakan pihaknya belum bisa mengeluarkan data jumlah pasien yang keracunan karena saat ini masih dalam penanganan.

Dari data yang berhasil dihimpun tim Liputan6.com, korban dilarikan di enam rumah sakit berbeda, yakni RS Budi Agung terdapat 53 korban, tiga di antaranya dirawat di ruang ICU.

Adapun di RS Balai Keselamatan berjumlah sekitar 50 orang, Undata sekitar 20 orang, Bhayangkara berjumlah 29, dan Wirabuana 19 orang.

Kasus tersebut telah ditangani pihak berwajib. Melalui Kabag Humas Polres Palu Kadek Aruna, Kapolres Palu mengimbau para korban agar tetap tenang. 

"Kami sedang mendalami penyebab keracunan makanan tersebut," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.