Sukses

Belum Move On, Istri Pertama Bakar Istri Kedua Saat Suami Pergi

Istri pertama datang ke rumah istri kedua dengan amarah. Tak disangka, perempuan itu membawa bensin di dalam mobilnya.

Liputan6.com, Konawe Utara - Terbakar cemburu, mantan istri pertama nekat membakar istri kedua saat suaminya pergi. Tragedi memilukan ini terjadi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Minggu 19 November 2017. Akibatnya, istri kedua dan anaknya yang masih berumur tiga tahun meninggal dunia karena luka bakar parah di sekujur tubuh.

Korban diketahui bernama Sahija (41) meninggal di ruang rawat RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara setelah dirawat empat hari. Karena tak mampu menahan sakit dari luka bakar yang dideritanya, Kamis (23/12/2017) pada pukul 04.30 Wita, Sahija meninggal dunia. 

Salah seorang anak korban yang ikut terbakar, Iswatin (3) sudah lebih dahulu meninggal dunia lebih dulu pada Senin (20/11/2017). Keduanya dibakar di dalam rumahnya oleh mantan istri suaminya, Herstati (48) pada hari Minggu.

Sesaat sebelum insiden memilukan terjadi, istri pertama dan istri kedua terlibat cek-cok. Keduanya bertengkar hebat di rumah istri kedua yang letaknya tak berjauhan dengan rumah istri pertama.

Kasat Reskrim Polres Konawe, Iptu Rahmat Zam Zam menjelaskan, usai bertengkar, istri pertama tiba-tiba mengambil bensin. Ia diduga telah merencanakan aksinya. Pasalnya, bensin itu sudah ada di dalam mobil istri pertama. 

"Pelaku langsung menyiram bensin ke dalam kamar dan membakar korban dan anaknya," ujar Rahmat. 

Herstati sempat masuk menerobos melalui jendela agar bisa masuk ke rumah Sahija. Sebab, saat itu Sahija sempat menutup pintu dan minta pertolongan polisi.

"Tetapi, saat petugas sedang menuju rumah korban, api sudah membesar dan korban bersama anaknya yang masih kecil sudah penuh luka bakar," ujar Rahmat. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dipicu Rasa Cemburu

Di depan penyidik, istri pertama itu mengaku nekat menghabisi nyawa korban lantaran tak kuasa menahan rasa cemburu. Meskipun, statusnya sudah diceraikan, namun ia belum sepenuhnya move on.

Ditambah, keromantisan Amir dirasa berbeda saat menjalin rumah tangga bersama Herstati. Amir sering menghabiskan waktu dengan Sahija dan anak-anaknya, ketimbang dengan anak-anak Herstati yang tak lain istri pertama Amir.

Mulanya, Herstati mengakui mendapat pesan singkat via telepon seluler dari korban. ia lalu melabrak korban dengan membawa bensin yang sudah dipersiapkan di dalam kendaraannya.

"Dia (korban) SMS saya tanyakan kenapa saya sering ganggu suaminya, dia tanya apakah saya mau kembali sama Amir? Karena itu saya dendam," ujar Herstati di depan penyidik Polres Konawe.

Sahija pun ketakutan. Ia sempat menelepon suaminya yang sedang pergi ke luar Kendari yang berjarak 200 kilometer dari rumahnya. Amir berpesan agar Sahija jangan meladeni pelaku. Untuk memastikan keselamatannya, Sahija menelpon Polsek Wiwrano, Konawe Utara.

Pernyataan itu dibenarkan oleh Kapolsek Wiwirano, Ipda Alamsyah Nugrah. Sahija sempat mengirim pesan singkat kepada salah satu anggotanya.

"Dari situ diketahui, pelaku berusaha memanjat jendela dan masuk ke rumah korban," ujarnya.

Tetapi, hanya dalam hitungan menit, bensin sudah menghanguskan pintu kamar tempat korban bersembunyi dari amukan pelaku.

"Kita sudah respons dengan cepat. Anggota langsung menuju lokasi. Kita tiba di sana, korban yang sudah terbakar langsung kita selamatkan dibantu warga," ujar Alamsyah. 

3 dari 3 halaman

Korban Sempat Dioperasi 

Sahija dan anaknya Iswatin sempat mendapat pertolongan dokter. Iswatin (3) sesaat setelah terbakar langsung dilarikan ke RSUD Konawe Utara pada Minggu, 19 November 2017. Bocah tak berdosa ini akhirnya meninggal di rumah sakit karena kehabisan cairan tubuh.

Sementara ibunya, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bahteramas Sulawesi Tenggara yang berjarak sekitar 200 kilometer dari lokasi kejadian. Setelah menjalani operasi Selasa (21/11/2017), Sahija sempat koma.

"Luka terbakarnya parah, hampir 90 persen. Dokter sudah berusaha maksimal, tetapi pasien tidak bisa diselamatkan," ujar Humas RSUD Bahteramas Kendari, Masita, Kamis (23/12/2017).

Belum lagi, keluarga korban sempat kesulitan mendapatkan akses BPJS Kesehatan. Sebab, kartu BPJS kesehatan milik korban ikut terbakar di dalam rumah. Setelah melalui proses perawatan, selama empat hari, korban menghembuskan nafas terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.