Sukses

Polisi Gerebek Anggota Satpol PP yang Sedang Merakit Senjata Api

Tidak hanya senjata api, anggota Satpol PP itu juga mengonsumsi sabu.

Liputan6.com, Bengkulu - Aparat Kepolisian Resor Rejang Lebong, Bengkulu, berhasil membongkar sindikat perakit senjata api ilegal. Menariknya, dalam penggerebekan yang dilakukan di dalam kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong itu dilakukan oleh empat orang, tiga di antaranya adalah anggota Satpol PP.

Aparat yang awalnya ingin mengoperasi terkait narkoba jenis sabu yang kerap dikonsumsi anggota Satpol PP mengepung gedung mes Pemkab Rejang Lebong yang berada di sebelah Kantor Arsip Daerah. Tanpa perlawanan empat orang yang berada di lokasi langsung diciduk.

Tiga anggota Satpol PP berinisial PDF, HH, dan HH ditangkap bersama satu perempuan berinisial YN diangkut ke Mapolres Rejang Lebong. Aparat juga membawa barang bukti peralatan perakitan dan beberapa unit senjata api rakitan yang dibuat para pelaku. Barang bukti sabu dan alat isap sabu atau bong juga ikut dibawa petugas.

Kapolres Rejang Lebong, AKBP Yogi Napitupulu mengatakan, kuat dugaan para pelaku sudah memproduksi banyak senjata api rakitan. Pihaknya juga sedang menelusuri kemungkinan peredaran senjata yang sudah diproduksi sindikat tersebut.

"Diperkirakan mereka merakit senjata api sambil mengonsumsi narkotika," ujar Yogi, saat dihubungi, Rabu (11/10/2017).

Salah seorang PNS Pemkab Rejang Lebong, RR mengatakan, penggerebekan yang dilakukan pada pukul 10.15 WIB tersebut sempat membuat heboh kawasan perkantoran. Sebab, saat aparat kepolisian bersenjata masuk ke lingkungan kantor pemerintah daerah (pemda), merupakan jam sibuk kantor.

"Mereka mengepung, menggeledah, dan membawa para pelaku saat kami sedang sibuk, pokoknya heboh," ujar RR.

Ketiga pelaku dipastikan bukan Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil. Mereka tercatat sebagai tenaga kerja non-PNS atau tenaga honorer uang diangkat melalui SK Bupati Rejang Lebong yang diberi tugas di lingkungan pemda.

"Semuanya tenaga honorer, tapi yang satu orang perempuan itu saya tidak kenal," kata RR.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.