Sukses

Aksi Koboi 2 Polisi Mabuk di Garut, 2 Pemandu Lagu Roboh

Salah satu pemandu lagu yang menjadi korban aksi tembak polisi mabuk terluka di paha hingga tak bisa berdiri.

Liputan6.com, Garut - Dua orang pemandu lagu (PL) yang tengah bekerja di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Perintis, Kabupaten Garut, Jawa Barat, roboh diterjang peluru dari senjata api milik dua anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Pakenjeng. Aparat pengayom masyarakat itu diduga tengah mabuk berat.

Kedua pemandu lagu yang menjadi korban aksi koboi polisi mabuk itu bernama Devia dan Sifa Amadefia. Keduanya kini menjalani perawatan di RSUD dr. Slamet Garut.

Devia yang berkulit kuning langsat terbaring lemas, setelah peluru polisi mabuk itu menembus paha kirinya. Sementara, Sifa Amadefia hanya mendapatkan perawatan ringan, setelah hidungnya terkena serpihan peluru yang dilontarkan kedua polisi tersebut.

Devia mengatakan, peluru yang menembus paha kirinya diduga berasal dari ruang sebelah yang digunakan kedua polisi. Peluru yang ditembakkan kedua anggota polisi itu diduga diarahkan ke tembok. Namun, sekat berbahan gypsum ternyata mudah tembus.

"Akhirnya kaki saya yang kena," kata dia, Selasa (3/10/2017).

Kapolres Garut AKBP Novri Turangga saat dikonfirmasi belum memberikan penjelasan. Melalui pesan singkat WhatsApp yang diterima Liputan6.com, ia mengaku sedang rapat. "Sebentar ya Mas,  saya lagi ada rapat," ujarnya.

Sementara itu, juru bicara Polres Garut, Ridwan Tampubolon mengaku, telah mendapatkan informasi mengenai penembakan yang dilakukan dua anggota polres Garut itu. "Saya sudah dapat informasinya, memang benar ada penembakan itu, nanti lebih jelasnya disampaikan," ujarnya singkat.

Kepala Seksi Propam Polres Garut Iptu Amat Rahmat mengatakan institusinya tengah mengumpulkan sejumlah informasi mengenai aksi kedua polisi yang berinisial Aiptu S dan Brigadir K. Keduanya kini meringkuk di ruang tahanan Propam Polres Garut, sedangkan barang bukti sudah diamankan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.