Sukses

Pulau Sumatera Jadi Bidikan Market Bank Syariah

Perbankan berbasis syariah sedang dikembangkan BCA di beberapa kota di Pulau Sumatera.

Liputan6.com, Palembang - Bank Central Asia (BCA) membidik market Perbankan berbasis syariah khusus di wilayah Pulau Sumatera. Kota Palembang menjadi salah satu potensi market Bank Syariah yang sedang dirintis.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan market share perbankan berbasis syariah belum terlalu besar di Palembang. Masuknya BCA Syariah diyakini memberikan pertumbuhan pesat bagi sistem pengelolaan keuangan secara islami.

"Tahun 2017 ini BCA sudah masuk ke Pulau Sumatera. Awal tahun sudah buka di Medan. Kami yakin di Palembang pertumbuhannya cepat, targetnya juga luar biasa tinggi, akan sampai ribuan persen," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (18/9/2017).

Pembangunan di Palembang yang semakin bertumbuh ditaksir akan banyak membutuhkan pendanaan, terutama di sektor kebutuhan produktif dan modal kerja atau investasi.

Para nasabah BCA juga sudah banyak menantikan adanya kantor cabang bank syariah di Pulau Sumatera. Pemilihan dua kantor cabang utama di Medan dan Palembang, lanjutnya, karena di dua kota ini juga hadir kantor regional Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain di dua kota ini, BCA Syariah akan mengembangkan sayapnya ke beberapa kota lainnya di Pulau Sumatera, seperti Lampung, Jambi, Riau dan Pekanbaru.

"Unit layanan syariah akan buka di kantor cabang BCA, sehingga nasabah tidak perlu repot. Bank berbasis syariah ini akan menghindari semua yang haram, jadi tidak sembarangan memberikan pembiayaan yang dapat merugikan orang lain. Bagi hasilnya juga ada kesepakatan," ungkapnya.

Direktur OJK kantor Regional VII Sumsel, Sabil mengungkapkan, kondisi keuangan Bank Syariah saat ini lebih terang. Terutama kontribusi jasa keuangan dan pelayanan.

"BCA Syariah memberi kontribusi yang optimal di Palembang. Tahun 2017 ini total aset Bank Syariah sebesar Rp 7,2 Triliun dengan pertumbuhan sekitar 2,3 persen," ujarnya.

Tahun ini juga, tidak ada lagi efisiensi Perbankan Syariah di Sumsel, karena terlihat pertumbuhannya meskipun masih kecil. OJK pun mendorong industri Perbankan Syariah berkembang.

Terlebih untuk membuka kantor cabang Bank Syariah lebih mudah dengan cukup adanya modal inti. Dibandingkan pembukaan kantor cabang bank konvesional yang harus mempunyai alokasi dana inti.

"Secara nasional, pergerakan Bank Syariah memang lambat, karena jumlah kantornya masih kurang. Dari sisi jumlah memang kalah dibanding bank konvensional. Tapi dari sisi regulasi, ada banyak kemudahan," katanya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini