Sukses

Narapidana Buronan Rutan Serang Polisi dengan Parang

Narapidana kasus perjudian itu nyaris melukai petugas Rutan yang hendak membawanya kembali ke Rutan dengan parang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Lima bulan kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Kota Dumai, pelarian Sarifudin terhenti setelah timah panas anggota kepolisian setempat bersarang di badannya. Tindakan tegas dilakukan karena narapidana kasus perjudian itu menyerang ‎petugas dengan parang.

"Peluru mengenai bagian perutnya karena melawan petugas," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Polisi Guntur Aryo Tejo, Senin (18‎/9/2017) pagi.

Guntur menerangkan, Sarifudin kabur dari Rutan pada April 2017 ketika diminta membersihkan taman. Pihak Rutan meminta bantuan polisi mencari dan menyelidiki ke tempat yang diduga menjadi lokasi persembunyian.

Lima bulan dicari, Sarifudin diketahui berada di rumahnya. Polisi dan petugas Rutan langsung mendatangi warga Jalan Syech Zainuddin, Kelurahan Basilam Baru, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai itu.

"Sebelum ditangkap, RT setempat dipanggil untuk menyaksikannya. Hanya saja kala itu, ketua RT setempat sedang sakit," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.

Rumah Sarifudin diamati selama sejam. Begitu terlihat, petugas langsung menghampirinya untuk dibawa kembali ke rutan. Hanya saja, narapidana ini langsung menutup pintu rumah dan berlari ke kamarnya.

Petugas mendobrak pintu depan dan bergerak ke dalam kamar. Pintu kamar didobrak, kemudian petugas mencari keberadaannya di sana. Tiba-tiba saja, Sarifudin yang bersembunyi di belakang pintu langsung mengunci kamar.

"Saat itulah, dia menyerang petugas dengan cara mengayunkan parang secara brutal dan hampir mengenai seorang petugas Rutan yang bernama Dino," terang Guntur.

Melihat situasi sudah membahayakan keselamatan petugas, anggota Opsnal Reskrim langsung mengambil tindakan terukur dan melumpuhkan Sarifudin dengan sebutir timah panas yang mengenai perutnya.

Bacokan Sarifudin pun gagal.‎ Meski demikian, narapidana itu kembali berusaha menyerang petugas yang akan memborgolnya.

"Dia kembali melakukan perlawanan saat petugas akan memborgolnya, namun dapat dikendalikan oleh petugas," kata Guntur.

Untuk mengeluarkan peluru, ‎Sarifudin dibawa ke Puskesmas Sungai Sembilan. Di sana, pihak Puskesmas menyarankan untuk dibawa langsung ke RSUD Dumai karena tidak ada dokter. "Sarifudin masih di RSUD Dumai untuk penyembuhan," ucap Guntur.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.