Sukses

Janji Manis Bupati Garut bagi Atlet Peraih Medali SEA Games

Menurut Bupati Garut, hasil jerih payah para atlet kontingen Indonesia peraih medali SEA Games mesti dihargai.

Liputan6.com, Garut - Keluhan para atlet kontingen Indonesia asal Garut, Jawa Barat, pada SEA Games 2017, mendapat perhatian serius pemerintah kabupaten (pemkab) setempat. Untuk itu, Pemkab Garut berjanji segera merealisasikan janji pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS) plus bantuan rumah bagi peraih meraih medali emas, serta bonus bagi peraih medali lainnya.

"Untuk bonus kita sudah anggarkan di perubahan, sementara bagi peraih medali emas tentu kita akan tarik jadi PNS dan bonus rumah, tapi lihat dulu persyaratan usianya, apakah lebih dari 35 atau tidak," ucap Bupati Rudy Gunawan di Garut, Kamis, 14 September 2017.

Hasil jerih payah para atlet tersebut mesti dihargai. Apalagi, ujar dia, enam atlet pencak silat yang diberangkatkan ke SEA Games Malaysia, beberapa waktu lalu, berhasil meraih medali emas, perak hingga perunggu bagi kontingen Indonesia.

"Jadi tidak benar jika kami menelantarkan mereka, kami tahu ada atlet asal Garut yang berlaga di SEA Games," ujar Rudy.

Hanya aja, para atlet bila membela tim nasional Indonesia itu sepenuhnya kewenangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). "Bukan kami lagi," kata Bupati Garut, sekaligus membantah tudingan minimnya perhatian pemkab terhadap atlet.

Rudy mengatakan pula, kewajiban pemerintah daerah sebenarnya hanya terpusat pada pembinaan atlet pelajar, sedangkan atlet umum termasuk atlet nasional itu sudah termasuk wilayah kewenangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan pemerintah pusat. "Nanti soal besarannya bonus bagi mereka kami akan atur kembali," ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga M Yusuf Sapari mengatakan, pelepasan dan penyambutan atlet nasional seperti kontingen SEA Games 2017 adalah kewenangan pemerintah pusat, termasuk KONI dan KOI.

"Kecuali kalau atlet pelajar memang tanggung jawab pemerintah daerah, kalau atlet umum itu apalagi atlet nasional langsung di bawah koordinasi Kemenpora," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluhan dan Kekecewaan Atlet

Sebelumnya, enam atlet pelatnas pencak silat asal Garut, Jawa Barat, mangkel alias jengkel. Kekecewaan mereka bermula saat tak ada sambutan saat mereka pulang ke Tanah Air, selepas mengikuti pertandingan SEA Games 2017 di Malaysia, beberapa waktu lalu.

Jangankan Bupati Garut, perwakilan juga tak ada. Bahkan, mereka sempat telantar saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Mereka hanya disambut kalungan bunga perwakilan Kemenpora.

"Kalau daerah lain, Bupati dan KONI-nya langsung menyambut, jadi bangga. Ini mah mana ada?" ujar Lutfi Nurhasanah, peraih medali perunggu Pencak Silat kategori regu itu, ketus, Selasa, 12 September 2017.

Mereka baru bisa pulang ke kampung halaman setelah pihak Kampus Universitas Garut (Uniga) menjemput mereka ke bandara. "Mungkin pada sibuk, sehingga lupa pada rakyatnya. Beruntung, stafnya Pak Syakur (Rektor Uniga) menjemput," sindirnya.

Lutfi mengungkapkan, perhatian minim Pemkab Garut sudah terlihat sejak masa persiapan pertandingan. Tak adanya perhatian dari Pemkab Garut juga terlihat saat mereka bertanding di Malaysia.

"Kalau atlet daerah lain pas di Malaysia ditengok sama Bupati dan pengurus KONI-nya. Kalau dari Garut, enggak ada," tutur Lutfi.

Tanggapan Dispora Garut

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut M Yusuf Sapari, membantah adanya penelantaran atlet peraih medali SEA Games 2017 asal Garut di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, saat kepulangannya ke Indonesia, beberapa waktu lalu.

"Karena memang kami tidak tahu, protap kami hanya melakukan pembinaan atlet pelajar bukan atlet umum, itu (atlet umum) kewenangan KONI," ujar Yusuf.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terutama Dispora tidak mendapatkan informasi adanya atlet asal Garut yang berlaga di SEA Games 2017 di Malaysia, Agustus lalu. Alhasil, Yusuf mengakui tidak ada pelepasan dan penyambutan atlet yang berangkat.

"Kalau kami tahu, jangankan atlet SEA Games yang membawa nama baik Indonesia, atlet pelajar pun kami perhatikan, kami akan jemput," ujar dia.

Meskipun demikian, menurut Yusuf, setelah mencuatnya informasi soal kedatangan para atlet termasuk prestasi para atlet SEA Games asal Garut di Malaysia, lembaganya telah menyediakan anggaran untuk bonus bagi para atlet SEA Games itu.

"Pak Bupati langsung yang menginstruksikan untuk segera dianggarkan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.