Sukses

Akhir Cerita Guru Cantik yang Berkonflik dengan Para Bikers

Ismeiti Riska, guru SD Negeri 36, Kota Bengkulu mendadak tenar karena curhatannya di media sosial terkait ulah klub motor (bikers)

Liputan6.com, Bengkulu - Ismeiti Riska, guru SD Negeri 36, Kota Bengkulu, yang mendadak tenar karena curhatannya di media sosial terkait ulah klub motor akhirnya muncul ke publik. Guru cantik sang pemilik akun Facebook Tika Meiriska itu datang memenuhi undangan perwakilan para bikers yang tergabung dalam klub motor se-Provinsi Bengkulu yang diinisiasi Ikatan Motor Indonesia.

Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno, yang menjadi fasilitator pertemuan mengatakan, curhatan Riska di media sosial itu berdampak sangat luas. Terjadi pro dan kontra oleh ribuan pengguna media sosial dari berbagai kalangan, khususnya para pencinta sepeda motor.

"Patroli Cyber kami menemukan kasus ini sudah menjadi perbincangan publik secara serius," ujar Sudarno di Bengkulu, Senin, 28 Agustus 2017.

Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Riska dan para pihak yang terlibat dalam perdebatan di media sosial serta para saksi yang menyaksikan penandatanganan surat permohonan maaf yang dibuat Riska di rumahnya. Kepolisian tidak menemukan unsur paksaan atau persekusi yang dilakukan saat surat permohonan maaf itu dibuat.

"Semua clear, tidak ada unsur melanggar aturan. Hari ini mereka kita kumpulkan untuk menyatukan persepsi dan berdamai," lanjut Sudarno.

Ketua Ikatan Motor Indonesia Provinsi Bengkulu, Putrawan Jaya, menjelaskan curhatan yang dilakukan oleh Riska sebaiknya dijadikan bahan untuk introspeksi bagi para anggota klub motor. Sebab, tidak menutup kemungkinan, para pengguna jalan raya yang lain juga memiliki keluhan yang sama. Namun, hanya Riska yang berani mengungkapkannya ke publik lewat media sosial.

"Ini pelajaran, jangan ada yang berdebat lagi dan saling menyalahkan. Dia sudah minta maaf secara terbuka dan kita juga harus introspeksi," tegas Putrawan.

Guru cantik itu telah membuat surat permohonan maaf yang ditulis tangan dan ditandatangani di atas materai itu, atas keinginan sendiri tanpa ada paksaan pihak manapun. Tiga orang yang menyaksikan penandatanganan surat itu merupakan sahabatnya sendiri. Meskipun dua di antaranya adalah anggota klub motor di Bengkulu.

"Saya mohon maaf, saya sebagai manusia memiliki kekurangan dan tolong masalah ini selesai sampai di sini saja," ujar Riska.

Usai memberikan keterangan di hadapan para bikers, Riska lalu merobek surat permohonan maaf tersebut disaksikan perwakilan klub motor, Kasat Lantas Polres Bengkulu AKP Ilham Putra, Ketua IMI, Kabid Humas Polda dan ketua Harley Davidson Club Indonesia Bengkulu Dr Agus P.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.