Sukses

Tak Patuhi Nasihat Orang Tua, 2 Bocah Tenggelam di Sungai Angker

Kedua bocah itu sudah ditegur. Namun dua bocah tak mengindahkan, hanya satu bocah yang naik dan berhenti mandi.

Liputan6.com, Sumenep - Sungguh malang nasib dua bocah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Keinginan bermain usai pulang sekolah sambil mandi di sungai berakhir hilangnya nyawa untuk selamanya. Kedua bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam saat sedang mandi di sungai daerah setempat pukul 10.00 WIB, pada Sabtu, 26 Agustus 2017.

Sebagian warga beranggapan lokasi kejadian yang menelan dua bocah di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, itu angker. Pasalnya, beberapa waktu lalu di lokasi yang sama juga terdapat korban meninggal akibat tenggelam.

Bahkan di sungai lokasi tempat bocah tenggelam itu sengaja tidak dijadikan tempat mandi oleh warga lantaran kondisi sungai yang cukup dalam. Warga pun lebih memilih tempat lain yang lebih dangkal.

Kedua bocah tenggelam bernama Yusuf Febriansyah (9), asal Desa Batuan, Kecamatan Batuan, dan Ainur Ramadhani (10), asal Desa Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep. Sekitar pukul 10.00 WIB, kedua bocah meninggal itu pulang dari sekolahnya bertiga bersama Auzah Ikzafi (10) untuk persiapan latihan futsal. Namun, ketiganya tidak langsung pulang ke rumahnya, melainkan masih masih mampir ke sungai dan mandi.

"Setibanya di sungai, tiga anak itu berenang. Setelah diketahui pekerja proyek irigasi anak-anak tersebut ditegur agar tidak berenang ke bagian tengah. Namun, dua bocah tak mengindahkan. Hanya satu bocah yang naik dan berhenti," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Suwardi, Sabtu, 26 Agustus 2017.

Suwardi menjelaskan, setelah mendengar teguran dari pekerja proyek, bocah bernama Auzah Ikzafi langsung ganti baju dan mengajak kedua temannya untuk segera berhenti dan ke atas. Namun, ajakan Auzah tak didengarkan. Keduanya tetap saja berenang ke sebelah timur, di mana daerah itu cukup dalam. Tak berselang lama, keduanya tidak terlihat di permukaan air.

"Auzah meminta pertolongan ke pekerja proyek yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Kemudian pekerja proyek langsung turun ke sungai untuk mencari korban," ucap dia.

Pencarian hingga berjalan kurang lebih 10 menit. Warga yang mendengar suara orang minta tolong mendatangi lokasi kejadi untuk membantu mencari korban. Proses pencarian terhadap kedua korban berjalan lama. Sekitar pukul 11.45 WIB, korban berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Setelah itu keduanya dievakuasi ke puskesmas terdekat.

"Setelah menyelidiki kejadian bocah tenggelam, kedua jenazah langsung diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan," kata Suwardi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.