Sukses

Bantuan Alam bagi Para Pemadam Kebakaran Lahan di Meranti

Kebakaran di Meranti, Riau, telah menghanguskan 40 hektare lahan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ‎terus terjadi di Kepulauan Meranti. Dalam sehari, dua desa di kabupaten termuda di Riau itu mengalami kebakaran yang melumat 40 hektare lahan dan mengepulkan asap tebal.

Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo, lahan terbakar berstruktur gambut sehingga butuh waktu berhari-hari memadamkannya.

"Meskipun api di permukaan sudah padam, butuh pendinginan lagi. Karena bara api biasanya masih mengendap di dasar gambut," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.

Guntur menjelaskan, kebakaran terjadi Desa Gemalasari dan Desa Tebun. Keduanya berada di Kecamatan Rangsang dan sudah terbakar sejak beberapa hari lalu. Sulitnya pemadaman karena lokasi di pedalaman dan sulitnya mencari sumber air‎.

Pemadaman kian sulit karena angin bertiup kencang dan terbatasnya alat pemadaman. Namun, niat baik para petugas dibantu alam lewat hujan yang turun deras. Api pun berhasil dipadamkan.

"Selain kerja sama yang baik antara Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya, petugas terbantu turunnya hujan," kata Guntur.

Luas lahan yang terbakar di masing-masing desa itu, sambung Guntur, ‎seluas 20 hektare sehingga totalnya sekitar 40 hektare. Saat ini, petugas masih di lokasi untuk menyiramkan air ke gambut supaya tidak terbakar lagi.

"Takutnya nanti terbakar lagi, karena gambut ini harus dipadamkan secara ekstra," kata Guntur.

Tak hanya memadamkan, petugas juga menyelidiki siapa pemilik lahan tersebut. Identifikasi masih dilakukan di lokasi dengan meminta keterangan warga sekitar, apakah sengaja dibakar atau terbakar karena faktor cuaca.

Sebagai antisipasi, Guntur menyebut Polres Meranti akan meningkatkan patroli dan partisipasi masyarakat. Warga diminta segera melapor kalau menemukan titik api agar bisa cepat dipadamkan.

"Laporkan kalau ada titik api supaya tidak meluas. Nantinya, masyarakat juga yang rugi kalau kebakaran meluas karena bisa menimbulkan bencana asap," ujar Guntur.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.