Sukses

Menyamar Polisi, Remaja SMA Menipu dan Cabuli Ibu-Ibu

Di hadapan penyidik, tersangka mengaku menipu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Liputan6.com, Sidoarjo - Seorang remaja di salah satu SMA swasta di Sidoarjo, Jawa Timur, berinisial MM (18) berani mengaku sebagai anggota kepolisian hanya untuk menipu Ummi Habibah (42), warga Desa Katerungan, Kecamatan Krian. Kasus penipuan itu terungkap saat korban melaporkan pelaku kepada polisi, korban merasa ditipu oleh pelaku yang menyamar sebagai anggota polisi.

Kapolsek Krian, Kompol Widjanarko mengatakan, saat itu pelaku mendatangi rumah korban pada Selasa, 18 Juli 2017 sekitar pukul 10.00 WIB.

"Saat itu pelaku yang mengendarai Honda Beat warna biru putih dan hendak menjual motornya ke korban," kata dia, Selasa (1/8/2017).

Ketika bertemu korban, pelaku menawarkan motornya seharga Rp 6 juta dan ditambah kepengurusan perpanjangan STNK dan SIM gratis. Sebagai tanda jadi, korban menyerahkan uang senilai Rp 3 juta. Namun, pelaku tak menyerahkan sepeda motornya.

"Untuk meyakinkan si korban, pelaku mengaku dari anggota polisi. Karena saat itu juga pelaku juga memakai baju polisi," ujarnya.

Dari penangkapan tersebut, polisi menyita barang bukti berupa satu setel baju Brimob (lengkap dengan nama dan pangkat), satu bilah sangkur, sepatu dinas PDH, sepatu dinas PDL, topi hitam Pelopor, kopolrem, tempat senjata atau hoster, dan kaus hitam bertuliskan Brimob.

Di hadapan penyidik, tersangka kasus penipuan itu mengaku berbuat seperti itu untuk memenuhi kebutuhan hidup. "Setelah SMA kelas 1 berhenti. Habis itu kerja jadi satpam Pabrik. Terpaksa melakukan itu, karena enggak punya uang," ucapnya.

Ditanya soal seragam polisi yang dikenakannya, dia mengaku terobsesi menjadi seorang anggota Polri. Tak hanya itu, menurut dia, banyak orang yang menjadi korban penipuan. Bahkan, sebagian perempuan ada yang pernah dicabuli. 

"Dari belasan itu, ada beberapa yang saya tiduri," ujarnya.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.