Sukses

Borobudur Buat Aturan Baru Usai Insiden Bule Berkaus Palu Arit

Sebelumnya, seorang warga Prancis kedapatan mengenakan kaus berlogo palu arit saat mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Magelang - Seorang turis berkebangsaan Prancis kedapatan menggunakan kaus bergambar logo komunis atau palu arit di Candi Borobudur, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tak ingin kejadian serupa terjadi, pihak Balai Konservasi Candi Borobudur memperketat pengecekan pintu masuk pengunjung.

Sebelumnya, pada Sabtu, 22 Juli 2017, seorang warga Prancis kedapatan mengenakan kaus merah berlogo palu arit warna kuning. Turis itu langsung diamankan ketika hendak masuk Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB).

Turis itu langsung diamankan dan diinterogasi oleh sekuriti TWCB. Tak berselang lama, wisatawan mancanegara atau wisman itu langsung dilepaskan. Alasannya, bule itu tidak tahu jika logo itu dilarang di Indonesia. Ia sendiri membeli kaus itu di Vietnam dengan harga US$ 3.

Menurut Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, kejadian tersebut membuat pihaknya memerintahkan agar petugas tiket di depan harus mengetahui lambang-lambang yang dilarang negara. Langkah ini diambil agar tidak terulang kejadian serupa.

"Petugas ticketing yang berada di pintu depan harus tahu mana simbol/lambang yang terlarang, sehingga di pintu depan sudah dapat dicegah, tidak diperbolehkan masuk," ucap Marsis di Magelang, Selasa (25/7/2017).

Selain memperketat pengamanan usai insiden kaus palu arit, ucap dia, pihaknya mengeluarkan standar operasional dan prosedur (SOP) tambahan untuk pengunjung Candi Borobudur.

Usai insiden turis Prancis mengenakan kaus palu arit, pengelola memperketat pengecekan pintu masuk Candi Borobudur, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Tambahan SOP itu adalah larangan membawa dan atau memakai lambang atau simbol yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan budaya masyarakat setempat.

"Kami juga akan melakukan pembenahan ke dalam agar petugas lapangan termasuk petugas satpam dan bagian ticketing segera melakukan tindakan pencegahan terhadap potensi pelanggaran ketertiban," ujar Marsis.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Negara Bakal Tampil di Festival Borobudur

Tim kesenian dari tiga negara, yakni Tiongkok, Jepang, dan India memastikan akan tampil pada Borobudur International Festival 2017.

"Selain sejumlah kabupaten dan kota, ada tiga negara yang sudah konfirmasi kedatangannya pada Borobudur International Festival atau BIF 2017," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin, di Magelang, Senin, 24 Juli 2017, dilansir Antara.

Urip mengemukakan BIF akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata pada 28 Juli 2017. Menurut dia, BIF tahun ini berbeda dengan penyelenggaraan BIF yang lalu, mengingat sekarang kebijakan dari Pemprov Jateng, semua kegiatan yang terkait dengan kepariwisataan didorong sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat di mana pun kegiatan itu diselenggarakan.

"Dalam rangka itulah BIF 2017 kami dorong diisi berbagai kegiatan yang bisa menyemarakkannya, sekaligus sebanyak mungkin melibatkan masyarakat di sekitar Borobudur dan Magelang pada umumnya," katanya. 

Ia mengungkapkan rencana ke depan BIF bisa diselenggarakan setiap tahun dengan melibatkan sebanyak-banyaknya masyarakat di sekitar Borobudur. Menurut dia, selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BIF diselenggarakan agar wisatawan bisa lebih lama tinggal di Magelang.

"Sekarang lama tinggal untuk wisatawan Nusantara singkat sekali. Misalnya orang Surabaya datang ke Magelang mengunjungi Candi Borobudur sebentar kemudian pulang lagi," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan merancang banyak kegiatan di sekitar Borobudur, sehingga wisatawan yang berrasal dari luar Jateng khususnya dan mancanegara pada umumnya bisa lebih lama tinggal di Magelang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.