Sukses

Sensasi Pagi di Danau Bekas Persembunyian Kartosoewirjo

Situ atau danau yang berada di dekat Jalan Raya Kamojang, Samarang, Garut, keberadaannya belum banyak diketahui para pelancong dan petualan

Liputan6.com, Garut - Sebagai kawasan hutan lindung terluas di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Garut memiliki modal lengkap menjadi destinasi baru tujuan wisata alam terbuka, terutama area hutan yang masih asri dan alami. Hawa sejuk pegunungan pun dapat dinikmati saat pagi ataupun sore hari.

Situ Cibeureum, satu di antaranya. Situ atau danau yang berada di dekat Jalan Raya Kamojang, Samarang, Garut, ini memang keberadaannya belum banyak diketahui para pelancong, termasuk pencinta wisata alam terbuka.

"Bisa dikatakan 99 persen belum berubah (alami)," ucap Yosep Saepudin, pengelola kawasan wisata Situ Cibeureum dari Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH), kepada Liputan6.com, Kamis, 20 Juli 2017.

Berada di kawasan hutan lindung Gunung Cikole, wilayah Kamojang, potensi wisata Situ Cibeureum memang belum tergali. "Bagi Anda yang menyenangi wisata alam terbuka di hutan, mungkin Situ Cibeureum bisa untuk dicoba," kata dia.

Saat Liputan6.com menyambangi wilayah itu, keberadaan jalan menuju situ masih berpasir, belum mendapatkan sentuhan aspal. Kabut tebal yang berasal dari fenomena alam sesekali menyelimuti perjalanan.

Sepanjang jalan yang dilalui, sejumlah pegawai hutan pinus terlihat sedang memanen getah pinus. Ciutan merdu suara burung hutan di sela-sela pohon juga menjadi hiburan tersendiri sembari menikmati pemandangan alam yang satu ini.

Tak hanya itu, deretan pohon pinus, kemudian kebun teh yang sesekali disisipi tanaman kopi, serta kayu besar khas hutan pegunungan, masih menjadi pemandangan indah lainnya menuju situ seluas 2,5 hektare di Kabupaten Garut.

"Sebenarnya ada tujuh situ, namun yang sudah terbuka baru dua situ, yang lainnya belum tergarap," kata Yosep.

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kartosoewirjo Kerasan

Situ alam yang masih asri ini memang menawarkan wisata dalam alam terbuka yang menarik. Konon, pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), Soekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, sampai hidup berbulan-bulan menikmati panorama alam Situ Cibeureum. "Katanya turun setelah dibujuk," tutur dia.

Ketika itu, dalam rentang tahun 1949 hingga 1962, Kartosoewirjo bersama pasukannya menentang pemerintah Republik Indonesia. Mereka pun bergerilya menghadapi pengejaran pasukan TNI, keluar masuk hutan di wilayah Jawa Barat hingga petualangan Kartosoewirjo berakhir di Gunung Rakutak, Majalaya, pada 4 Juni 1962.

Tak mengherankan bila saat itu Kartosoewirjo kerasan atau betah. Pemandangan sekitar situ memang indah.

Selain pemandangan situ, bagi Anda yang menyenangi hidup di alam bebas sambil mendirikan tenda, area perkemahan bisa menjadi pilihan lain untuk berwisata "Cukup bayar Rp 5 ribu buat tiket masuk," Yoseph menambahkan.

Ipad Apipudin, wisatawan warga lokal Samarang, mengakui keberadaan Situ Cibeureum sangat potensi jika dikelola dengan baik.

Situ Cibeureum di kawasan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bisa menjadi pilihan berlibur di akhir pekan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

"Hutannya masih alami, situnya juga masih perawan coba lihat airnya masih bening langsung dari sumber mata air, belum banyak yang tahu," ujar dia saat ditemui ketika menggelar makan besar bersama rekan-rekannya.

Ia mengakui, saat ini informasi yang diperoleh wisatawan masih banyak diketahui dari mulut ke mulut warga, bukan dari akses informasi telekomunikasi. "Paling ramai Sabtu-Minggu, kalau yang ke sini, biasanya sebelumnya ada yang memberi tahu, saya sendiri tahunya dari tetangga," katanya.

Ipad berharap, dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, pemerintah mampu mengajak investor untuk menggarap area tersebut menjadi kawasan wisata baru. "Coba dibuat satu kawasan situ alam yang alami, ada hotelnya, restoran dan taman bermain, pasti menarik," dia menambahkan.

Itoh Masitoh, salah satu pedagang di kawasan tersebut, mengaku sejak pertama kali dibuka 15 tahun yang lalu, kawasan wisata Situ Cibeureum belum banyak berubah. "Mungkin dukungan pemerintah juga seperti infrastruktur seperti jalan masih kurang, padahal kalau jalan bagus bakal banyak wisatawan yang datang," ujarnya.

Dengan potensi alam yang masih perawan, wanita paruh baya itu yakin potensi Situ Cibeureum jika mendapat perhatian dari pemerintah. "Minimal jalan bagus, kalau soal pengunjung nanti juga bakal bertambah sendiri," ucap dia.

Nah, bagi Anda yang berminat menghabiskan akhir pekan di hutan, silakan menikmati wisata Situ Cibeureum. Kawasan ini bisa dilalui dengan jalan darat sekitar satu jam dari pusat Kota Garut, Jawa Barat. Selamat berlibur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.