Sukses

Istri Tolak Diajak Silaturahmi, Suami Lakukan KDRT

Kasus KDRT merupakan salah satu jenis kasus yang cukup menonjol selama Lebaran di Jambi.

Liputan6.com, Jambi - Hari Raya Idul Fitri identik dengan saling bersilaturahmi. Namun, itu tak berlaku bagi sejumlah pasangan suami istri (pasutri) di Kota Jambi. Bukannya mengisi Lebaran dengan damai, rumah tangga sebagian pasangan malah diwarnai cekcok hingga berujung kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

Kapolresta Jambi, Kombes Fauzi Dalimunthe melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kasubag Humas Brigadir Alamsyah Amir menyebutkan, selama Operasi Ramadniya atau sekitar 14 hari sebelum dan sesudah Lebaran, tercatat ada 40 kejadian. Salah satu kejadian yang cukup menonjol selama Lebaran itu adalah kasus KDRT.

"Selama Operasi Ramadniya tercatat ada enam kasus KDRT. Selain itu, ada juga kasus penggelapan, curat, curas, dan curanmor," ujar polisi yang akrab disapa Alam, Rabu, 5 Juli 2017.

Khusus kasus KDRT, seluruhnya berujung laporan ke kepolisian. Salah satu kasus adalah gara-gara masalah silaturahmi.

Pria bernama Efendi (38), warga RT 16 Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi, harus berurusan dengan aparat kepolisian karena diduga telah memukul istrinya sendiri bernama Marlina (34).

Marlina lalu melaporkan suaminya atas kasus KDRT ke Polsek Jelutung pada Minggu, 2 Juli 2017. Ia mengaku dipukuli suaminya di bagian mulut dan pipi hingga berdarah dan lebam. Sebelum kejadian, Efendi mengajak Marlina ke rumah keluarganya untuk silaturahmi Lebaran.

Entah karena alasan apa, Marlina menolak ajakan suaminya tersebut. Rencana Efendi bersilaturahmi dengan keluarga besarnya gagal total karena penolakan tersebut. Kecewa atas sikap istrinya itu, amarah Efendi tersulut hingga terjadi cekcok mulut yang berujung pemukulan.

Atas dasar laporan tersebut, jajaran Polsek Jelutung kemudian menangkap Efendi tanpa perlawanan. Hingga saat ini, Efendi masih diperiksa intensif oleh kepolisian.

Menurut Alam, laporan kasus KDRT lain ada di beberapa Polsek lain di Kota Jambi. Kejadiannya selama Lebaran dengan motif berbeda-beda. "Ada yang tadi soal silaturahmi, ekonomi dan beberapa motif lainnya juga," ucap Alam.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.