Sukses

Ombak Laut Selatan di Garut Telan 3 Korban Jiwa

Dua korban tewas tergulung ombak Laut Selatan di Garut, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB.

Liputan6.com, Garut - Keganasan ombak Laut Selatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali menelan korban jiwa. Dalam tiga hari terakhir, tiga wisatawan lokal meninggal dunia setelah terseret ombak pantai selatan di Garut.

Camat Cikelet, Iwan Trisnadiwan, mengatakan, dua korban tewas tergulung ombak, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Alfina dan Tanu, bermain air di bibir pantai Karangpapak, Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Tiba-tiba ombak tinggi datang menggulung mereka.

Melihat keduanya terseret ombak, seorang teman bernama Bajang berupaya menolong. Namun, gelombang ombak cukup kuat, sehingga Bajang turut terseret arus hingga ke tengah laut.

"Memang arus ombaknya cukup kuat dan keras, nelayan pun kalau sudah demikian enggan berani mendekat, apalagi menolong," ucap Iwan, Minggu (14/5/2017).

Sementara itu, Alfina yang sempat terbawa arus dengan Tanu, dengan cekatan saat ombak balik ke arah darat berhasil menyelamatkan diri. Sementara kedua rekannya, Bajang dan Tanu, terus terbawa arus ombak ke tengah laut. "Kejadian seperti itu memang sudah sering terjadi," kata dia.

Para nelayan setempat berupaya menolong dan menyelamatkan kedua korban. Namun besarnya ombak menyebabkan nyawa keduanya tidak tertolong dan ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa beberapa jam kemudian.

"Seluruh korban meninggal dunia dan selamat dibawa ke Puskesmas Cikelet. Untuk korban Bajang sudah dikebumikan. Sementara Tanu masih berada di puskesmas," ujar Iwan.

Kini, kedua korban meninggal dunia, yakni Tanu Hidayat (29) warga Kampung Cijolang, RT 3 RW 01, Kecamatan Langensari Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dan Bajang Hidayat (20), warga Kampung Sukasirna, RT 2 RW 3, Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Garut, sudah dikembalikan ke keluarga masing-masing.

Adapun Alfina masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Cikelet, karena masih mengalami trauma.

Iwan menambahkan, korban terseret arus arus ombak pantai selatan memang kerap terjadi. Sejumlah papan larangan untuk bermain di kawasan pantai pun sudah terpasang. Namun masih ada saja wisatawan yang nekat berenang hingga akhirnya mengancam keselamatan jiwa wisatawan itu sendiri.

"Kalau sebatas pemberitahuan sering, tapi ya itu kami tidak bisa pantau selamanya, masih ada saja yang nekat," dia mengungkapkan.

Sebelumnya pada Kamis, 11 Mei 2017, seorang pegawai bank juga terseret arus di Pantai Bobos. Jasad korban bernama Budi Aliman (27), ditemukan pada Sabtu, 13 Mei 2017, di Pantai Karangpapak atau dua kilometer dari lokasi kejadian.

Korban terseret arus bersama sepeda motornya saat foto selfie atau swafoto di bibir pantai yang terkenal akan keindahan deburan ombaknya di pantai selatan Kabupaten Garut. Namun ombak Laut Selatan yang besar tiba-tiba datang dan menggulung korban hingga ke tengah laut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini