Sukses

Video Pengeroyokan Siswa SMP Gegerkan Cirebon

Dalam video pengeroyokan siswa SMP itu, seorang pelajar dipukuli bertubi-tubi oleh pelajar lain yang diduga dari sekolah berbeda.

Liputan6.com, Cirebon - Di tengah suasana tegang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sudah berlangsung sejak Senin, 3 April 2017 lalu, masyarakat Cirebon, Jawa Barat, malah digegerkan oleh video pengeroyokan siswa SMP di Kabupaten Cirebon.

Dalam video berdurasi 2 menit 12 detik itu, sejumlah pelajar tanpa ampun memukuli pelajar yang diduga dari sekolah lain secara membabi buta.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Woy Ririe pada 2 April 2017. Dalam video tersebut, Woy Ririe menyebut salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon tempat para penganiaya bersekolah.

"Memalukan, kecil-kecil udah berani keroyokan macam preman jalanan. Muak lihat anak-anak sekolah model begini," tulis akun Woy Ririe yang diunggah lewat Facebook.

Dalam video tersebut terlihat salah seorang pelajar dengan seragam yang berbeda diundang dan diperintahkan untuk duduk. Tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba salah satu pelajar menendang mukanya.

Penganiayaan tersebut berlanjut ketika dua pelaku lainnya juga melakukan hal yang sama. Sejumlah tendangan dan pukulan tepat mengenai wajah korban. Dalam rekaman tersebut juga, korban beberapa kali mengucapkan sumpah dalam bahasa Cirebon.

Namun, perkataan korban tidak mengurangi penganiayaan yang dilakukan pada dirinya. Video pengeroyokan yang viral tersebut mendapatkan tanggapan dari para netizen.

Mereka mendorong pihak berwajib untuk melakukan penangkapan kepada sejumlah pelaku dan diberikan hukuman yang setimpal. Netizen cukup geram dengan tingkah laku bocah-bocah SMP ini.

"Murid sekolah mana ini? Mohon segera ditindak, Tempat kejadian di dam karet karang sambung," tulis akun Raden Soka.

Sementara itu, Kabag Humas Polresta Cirebon, AKP Gunawan mengaku belum mendapatkan laporan tentang video pengeroyokan siswa SMP tersebut. Dia akan berkoordinasi dengan Polsek Kapetakan, wilayah yang diduga menjadi lokasi pengeroyokan dimaksud.

"Belum ada laporan masuk ke kami. Tapi sekarang akan saya coba tanyakan ke Kapolsek dan akan ditindaklanjuti," kata Gunawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.