Sukses

Lembayung Senja Syahdu di Pantai Tempat Main RA Kartini Kecil

Pemandangan matahari yang mulai menghilang di garis cakrawala laut Pantai Kartini sangat sayang untuk dilewatkan.

Liputan6.com, Jepara - Berwisata di pantai sembari belajar sedikit tentang sejarah pahlawan nasional RA Kartini, cobalah berkunjung ke Pantai Kartini di Bulu Jepara, Jawa Tengah. Apalagi, bulan ini merupakan bulan kelahiran pahlawan emansipasi wanita Indonesia tersebut.

Menurut penuturan warga setempat dan pengelola wisata Pantai Kartini, Abdul (40), nama objek wisata Pantai Kartini lebih dikenal dengan sebutan pemandian.

"Sejak puluhan tahun lalu kalau warga Jepara ingin berwisata ke pemandian, tempat itu yang dimaksud ya Pantai Kartini ini," ucap Abdu,l pekan lalu.

Dia menilai pemakaian kata 'pemandian' itu sudah tepat. Di kawasan objek wisata Pantai Kartini terdapat sebuah tempat khusus untuk mandi bagi wisatawan yang sedang berkunjung.

Air tempat pemandian sangat jernih. Lokasinya juga agak jauh dari keramaian pengunjung. Letak tempat pemandian tersebut tepatnya berada di bagian pantai paling barat yang oleh masyarakat disebut sebagai 'poncol'.

Biasanya, kata dia, para pengunjung mandi di tempat ini pada waktu pagi dan sore menjelang senja sambil menikmati keindahan matahari terbenam.

"Sampai sekarang, lokasi ini masih tetap digunakan untuk mandi, khususnya untuk para penderita sakit kulit gatal-gatal, dan rematik dengan harapan sakitnya segera sembuh," kata dia.

Berdasarkan riwayatnya, komplek Pantai Kartini dulu merupakan sebuah pulau yang banyak ditumbuhi rerimbunan tanaman kelor sehingga pulau tersebut terkenal dengan sebutan Pulau Kelor. Pulau kelor saat itu masih terpisah dengan daratan di Jepara.

"Tapi, karena proses sedimentasi, maka lama kelamaan antara pulau-pulau tersebut bersatu," tutur dia.

Pulau Kelor pada zaman dulu didiami oleh seorang Melayu bernama Encik Lanang atas jasanya dalam membantu Belanda dalam perang Bali.

"Di komplek Pantai Kartini ini sekaligus tempat pemakaman Encik Lanang dan sampai sekarang makam tersebut selalu diziarahi oleh para nelayan sebelum pesta lomban berlangsung," kata dia.

Selain itu, Pantai Kartini juga merupakan bukti sejarah yang tidak akan lepas dari kehidupan pribadi tokoh emansipasi wanita RA Kartini. Pantai ini memang spesial bagi penulis buku Habis Gelap Terbitlah Terang karena menjadi area bermain RA Kartini semasa kecil.

"Di pantai ini RA Kartini pada masa kecilnya sering bermain-main dan bercanda ria bersama-sama saudaranya," ucap dia.

Pantai yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah RA Kartini (kini menjadi Pendopo Kabupaten), tempatnya dibesarkan, memang dulunya menjadi tujuan wisata bagi keluarga atau kerabat Kabupaten untuk beristirahat dan melepas lelah.

"Akhirnya, sebagai ungkapan penghargaan dan untuk mengingat kebesaran perjuangannya, maka pantai tersebut dinamakan Pantai Kartini," ujar Abdul.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indahnya Lembayung Senja

Dari berbagai cerita sejarah panjang Pantai Kartini yang sudah melegenda, pengunjung di sini memang dapat menikmati keindahan alam pantai yang berada di pesisir utara (Pantura) Jawa itu.

Meskipun bermain pasir putih di Pantai Kartini tidak memungkinkan karena berada di jalur transportasi dermaga, itu bukan masalah. Sebab, hal itu tergantikan dengan pemandangan matahari terbenam yang begitu menakjubkan.

Tak heran begitu banyak wisatawan yang berkunjung ke sini pada sore hari. Sebab, lembayung senja terlihat 'menyapa' di ujung batas pantai. Keindahan alam saat detik-detik pergantian sore menuju malam itu memang memanjakan mata.

Pantai yang berjarak sekitar 75 km atau dua jam perjalanan dari Kota Semarang ini berada tepat di samping Pelabuhan Penyeberangan Kartini.

Tiket masuk ke pantai dibanderol sangat murah, hanya Rp 3000 per orang dewasa. Saat akhir pekan dan hari libur nasional, harga tiket masuk melonjak menjadi Rp 5.000 untuk dewasa serta Rp 3.000 untuk anak-anak.

Saat memasuki kawasan pantai, tulisan Pantai Kartini yang cukup mencolok yang berada di sisi barat semakin mempertegas keberadaan pantai.

Selain mempercantik kawasan pantai kartini, huruf-huruf kapital berukuran besar itu seringkali menjadi spot selfie atau latar foto para pengunjung.

Tak jauh dari tulisan tersebut, terdapat dermaga yang tak terlalu panjang. Beberapa perahu terlihat bersandar menunggu penumpang yang ingin menyeberang ke Pantai Bandengan atau Pulau Panjang.

Sementara, beberapa anak pantai yang tinggal di sekitar pantai, asik berenang di perairan dangkal. Sesekali, mereka meminta pengunjung melempar uang koin ke dalam air agar dapat mereka temukan.

Puas berwisata menikmati deburan ombak pantai, pengunjung pun bisa menikmati hamparan laut luas dari bawah pohon di sisi timur pantai.

Sambil menikmati semilir angin, pengunjung pun bisa memesan air kelapa muda atau masakan laut yang ditawarkan warung-warung makan di pusat pujasera (pusat jajanan serba ada) tak jauh dari pinggir pantai.

Ketika senja mulai datang, arahkan pandangan ke arah barat. Pemandangan matahari yang mulai menghilang di garis cakrawala laut, sangat sayang untuk dilewatkan.

Perubahan warna dari biru langit, jingga, hingga perpaduan keduanya saat matahari benar-benar pulang ke peraduan membuat siapa saja yang melihat pasti terpana.

Pantai Kartini bisa dicapai menggunakan kendaraan umum. Pengunjung yang dari Kota Semarang bisa naik bus dari Terminal Terboyo jurusan Jepara.

Selanjutnya, turun di Terminal Jepara atau di Alun-alun Kabupaten Jepara dan berganti angkutan ke Pantai Kartini.

Jika tak ingin berganti-ganti kendaraan, pengunjung bisa memesan travel di Kota Semarang. Biasanya, pihak travel menyediakan layanan jemput di stasiun atau bandara, atau langsung di pool travel yang digunakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini