Sukses

Warga Gunungkidul Bernapas Lega Usai Potong Bukit Batu

Material Bukit Batu diruntuhkan karena warga khawatir longsor susulan.

Liputan6.com, Gunungkidul - Longsornya bukit batu pada Jumat 3 Maret 2017 lalu di Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta telah membuat warga sekitar khawatir. Sebab, bukit yang disebut Gunung Buthak itu berpotensi kembali longsor dan mengenai warga jika tidak dihancurkan.

Karena itu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul meruntuhkan bukit itu secara manual, karena longsor terus mengintai belasan rumah warga yang ada di bawahnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Budhi Harjo mengatakan, dalam masalah ini pihaknya perlu berhati-hati untuk meruntuhkan bukit batu itu. Tentunya tidak menggunakan peralatan berat maupun dinamit karena akan mengenai rumah yang berpotensi terdampak.

"Meruntuhkan batu besar di puncak bukit ini, merupakan hasil koordinasi di pemkab belum lama ini. Sebab material di atas bisa sewaktu-waktu longsor," kata Budhi, Senin, 20 Maret 2017.

Proses pemecahan batu secara manual dilakukan oleh ratusan orang dari unsur relawan, BPBD, TNI serta polisi. Sejak Sabtu, 18 Maret 2017 lalu, tim memecah batu itu dengan Jack Hammer, dan gergaji. Batuan yang sudah dipotong lantas diikat tali dan ditarik secara manual agar tidak jatuh ke bawah.

"Kita runtuhkan agar tidak jatuh ke bawah, karena sampai saat ini warga masih mengungsi, khawatir longsor susulan," katanya.

Tim gabungan dari BPBD Gunungkidul, SAR, dan TNI-Polri akhirnya berhasil menurunkan batu besar di perbukitan yang terancam longsor di Dusun Jentir ini.

"Meruntuhkan batu besar di puncak bukit ini, merupakan hasil koordinasi di pemkab belum lama ini. Sebab material di atas bisa sewaktu-waktu longsor," kata Budhi.

Proses ini baru selesai Minggu, 19 Maret 2017 pukul 18.00 WIB. Saat proses batu besar berhasil diturunkan, warga sempat membuat pagar dari bilah bambu dengan tujuan sebagai pengaman.

Kini dengan berhasilnya diturunkan material di atas Bukit Batu, warga sudah bisa bernafas lega. Sebab mereka tidak perlu khawatir lagi dari ancaman longsor yang sebelumnya mengintai mereka.

"Operasi penurunan berhasil dan berjalan dengan sukses dan tidak ada kerusakan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut. Sehingga sekarang warga bisa tenang," katanya.

Seperti diketahui bukit batu itu ambrol dan mengubur truk serta rumah milik Manto Miharjo (80) dan istrinya, Tugiyem (75) pada Jumat malam 3 Maret 2017 lalu. Kedua korban akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi tidak lagi bernyawa.

Akibat longsor bukit batu itu, sebanyak 86 orang meliputi 27 kepala keluarga sampai saat ini masih mengungsi di balai dusun setempat atau di kediaman sanak saudara mereka. Mereka mengungsi karena ancaman longsor susulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini